Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Isnatur Rojabiah
dc.date.accessioned2014-01-25T03:20:17Z
dc.date.available2014-01-25T03:20:17Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM041510301137
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24002
dc.description.abstractTanah mempunyai kandungan fosfor yang berbeda tergantung pada jenis tanahnya, tetapi pada umumnya rendah. Masing-masing tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyediakan fosfat untuk tanaman. Oxisol, Andisol, dan Inceptisol merupakan jenis tanah yang mempunyai daya jerap dan fiksasi yang tinggi dengan pH masam-netral. Pada Oxisol anion fosfat dijerap oleh mineral Al dan Fe oksida-hidroksida. Oxisol yang digunakan dalam didalam penelitian ini berasal dari Depok, Propinsi Jawa Barat. Pada Andisol anion fosfat dijerap oleh mineral alofan, kemampuan menjerap fosfat pada Andisol paling tinggi diantara jenis tanah lainnya, Andisol yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Cuban Rondo Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Pada Inceptisol fosfat dijerap oleh mineral smektit dan mineral kaolinit tetapi sedikit. Inceptisol yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari daerah Balung Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan organik, bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas diminuta) dan batuan fosfat alam terhadap ketersediaan P pada ketiga jenis tanah yang berbeda yaitu Oxisol, Andisol, Inceptisol, dan untuk mengetahui Pengaruh penambahan bahan organik, bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas diminuta) dan batuan fosfat alam pada tanah Oxisol, Andisol, dan Inceptisol terhadap serapan P. Penelitian yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial 3 x 3 (dua faktor) 3 kali ulangan. Faktor pertama (faktor A) terdiri atas tiga jenis tanah yaitu Oxisol, Andisol dan Inceptisol. Faktor kedua (faktor B) terdiri atas tiga bahan tambahan yaitu B0 batuan fosfat alam 400 kg/ha (26.6 g/polybag) tanpa bahan organik dan bakteri pelarut fosfat, B1 batuan fosfat alam 400 kg/ha (26.6 g/polybag) + bahan organik (100 g/3kg/polybag), dan B2 batuan fosfat alam 400 kg/ha (26.6 g/polybag) + bakteri pelarut fosfat (50ml/3kg/polybag). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam yang dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan (UJD) pada taraf kepercayaan 5 % dan 1 %. Variabel yang diamati dalam penelitian pada perubahan kimia adalah pH tanah, P-tersedia, dan P terekstrak HCl 25 %, sedangkan variabel tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman, berat kering, dan serapan hara fosfor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan batuan fosfat alam dengan bahan organik lebih baik dalam meningkatkan kandungan P tersedia dan P terekstrak HCl 25 % dari pada penambahan batuan fosfat alam dengan bakteri pelarut fosfat. Interaksi antara jenis tanah dan bahan tambahan dalam meningkatkan ketersediaan P secara nyata adalah pada perlakuan jenis tanah Inceptisol dengan batuan fosfat alam dan bahan organik dibanding dengan Oxisol maupun Andisol dengan perlakuan bahan tambahan yang sama. Penambahan batuan fosfat alam dan bahan organik meningkatkan serapan fosfat oleh tanaman secara nyata pada semua jenis tanah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041510301137;
dc.subjectPENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK, BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN BATUAN FOSFAT ALAMen_US
dc.titlePENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK, BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN BATUAN FOSFAT ALAM PADA OXISOL, ANDISOL DAN INCEPTISOL TERHADAP KETERSEDIAAN FOSFAT DAN SERAPAN FOSFATen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record