PELARUTAN FOSFAT DAN KALIUM PADA DUA JENIS TANAH OLEH BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN BAKTERI PELARUT KALIUM BER-MARKER ANTIBIOTIKA RIFAMPISIN
Abstract
Indonesia didominasi lahan kering yang dimanfaatkan sebagai lahan
produksi pertanian. Lahan kering tersebut terdiri dari berbagai jenis tanah, dua
jenis diantaranya adalah Oxisols dan Inceptisols. Oxisol dan Inceptisols memiliki
faktor pembatas, yaitu kahat unsur hara fosfat (P) dan kalium (K) tersedia untuk
tanaman. Dewasa ini petani menggunakan pupuk sintetik untuk meningkatkan
ketersediaan unsur hara P dan K, penggunaan secara terus–menerus dapat
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menekan dampak negatif bagi lingkungan dan membantu menyediakan
unsur hara P dan K adalah pemanfaatan mikroba tanah, yaitu bakteri pelarut fosfat
(BPF) dan bakteri pelarut kalium (BPK). BPF dan BPK yang digunakan adalah
bakteri ber-marker antibiotika rifampisin. Marker rifampisin berfungsi untuk
memudahkan identifikasi bakteri pelarut fosfat dan bakteri pelarut kalium yang
diinokulasikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai dengan
Agustus 2017, yang bertempat di Laboratorium Biologi Tanah, Laboratorium
Kesuburan Tanah dan Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah Jurusan Tanah,
Fakultas Pertanian Universitas Jember. Rancangan dasar yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap faktorial, yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan.
Faktor utama terdiri dari 4 taraf dan faktor kedua terdiri dari 3 taraf. Data yang
dihasilkan dianalisis menggunakan sidik ragam serta uji lanjut jarak berganda
Duncan 5%. Variabel pengamatan meliputi pH, P tersedia, dan K dapat ditukar (K
tersedia).
Hasil penelitian menunjukkan seluruh bakteri uji, resisten terhadap
antibiotika rifampisin dosis 50 mg/L. Bakteri yang diinokulasikan adalah bakteri
dengan indeks pelarutan terbaik, yaitu Bacillus sp. (Bakteri Pelarut Fosfat) dan
Strain ms2 (Bakteri Pelarut Kalium). Bacillus sp. dan ms2 memiliki indeks viii
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]