| dc.description.abstract | Plastik merupakan salah satu benda yang dibutuhkan manusia dalam
kehidupan sehari-hari karena bersifat ekonomis, fleksibel, dan ringan, namun tidak
mudah terurai dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satu kegunaannya
adalah sebagai kemasan bumbu mie instan, dan Indonesia merupakan negara
konsumen mie instan terbesar kedua di dunia. Pada tahun 2021, Indonesia
menghabiskan 13,27 miliar bungkus mie instan, padahal pada tahun 2022 akan
meningkat menjadi 14,26 miliar bungkus yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan. Kemasan berbahan dasar tapioka dan glukomannan dapat digunakan
sebagai bahan komposit alternatif dalam pembuatan kemasan pangan karena bersifat
consumable dan berpotensi menjadi terobosan kemasan ramah lingkungan dengan
kandungan prebiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi sifat
fisikokimia, tingkat biodegradasi, dan tingkat kelarutan kemasan pangan. Penelitian
ini menggunakan metode eksperimen, dengan analisis data kuantitatif. Desain
penelitian dibagi menjadi dua, variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat
adalah penambahan gliserol, asam stearat, asam asetat 1% dan Tween 80, sedangkan
variabel bebas disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri
dari satu faktor, variasi massa komposit glukomannan tapioka meliputi 6:0 , 4:2, 3:3,
2:4, 0:6. Hasil penelitian yang telah dilakukan memperoleh hasil karakterisasi fisik
kuat tarik sebesar 5,52 N/mm2
-55,74 N/mm2
, perpanjangan sebesar 25,90%-52,64%
dan modulus young sebesar 10,84-197,94 MPa. Hasil biodegradable sebesar 73,95%-
92,36% dan hasil kelarutan sebesar 56,78%-44,16%. Hasil perlakuan terbaik yang
diperoleh adalah formulasi tapioka: glukomannan (2:4) dengan total skor NP 0,627. | en_US |