Analisis Efisiensi Neraca Massa dan Kebutuhan Energi pada Produksi Green Bean Kopi
Abstract
Efisiensi produksi dalam industri kopi, menjadi faktor krusial yang menentukan keberlanjutan usaha. Penelitian ini menganalisis neraca massa dan kebutuhan energi dalam produksi green bean kopi di tiga lokasi berbeda: Situbondo (BTS), Bondowoso (DKB), dan Jember (SKJ). Terdapat perbedaan metode pengolahan kopi yang berdampak pada rendemen produksi serta konsumsi energi. Dengan menggunakan pendekatan analisis neraca massa, mengidentifikasi tingkat efisiensi dalam konversi bahan baku menjadi green bean, sementara analisis energi mengevaluasi penggunaan energi biologis, langsung, dan tidak langsung dalam setiap tahapan proses produksi. Tujuan dilakukannya analisis neraca massa dan kebutuhan energi untuk mengetahui efisiensi tahapan produksi serta mengetahui faktor penyebab kebutuhan energi tertinggi pada tahapan produksi kopi. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis neraca massa ketiga lokasi didapati kehilangan massa tertinggi ada pada proses penjemuran. Total penggunaan energi pada BTS sebesar 1,0699730 MJ/kg, pada DKB sebesar 1,2113392 MJ/kg, pada SKJ 1 sebesar 1,0136628 MJ/kg. dan pada SKJ 2 sebesar 1,5150653 MJ/kg. Sedangkan untuk rasio yang diperoleh BTS sebesar 4,9613, pada DKB sebesar 2,6827, pada SKJ 1 sebesar 5,0243, serta SKJ 2 sebesar 2,7955. Produktivitas energi BTS sebesar 0,9346 kg/MJ, DKB sebesar 0,8256 kg/MJ, SKJ 1 sebesar 0,9865 kg/MJ, dan SKJ sebesar 2 0,6600 kg/MJ. Faktor yang menyebabkan kebutuhan energi tertinggi pada BTS didapati energi biologis yang terjadi saat proses penjemuran, selain itu ditemukan pada SKJ dan DKB energi tertinggi pada energi langsung yang disebabkan oleh mesin yang sudah tua.