Estimasi Evapotranspirasi Aktual Menggunakan Algorhitma Surface Energi Balance System pada Citra Landsat 9 di Kabupaten Lumajang
Abstract
Evapotranspirasi merupakan proses penguapan air pada makhluk hidup
khususnya tumbuhan serta permukaan tanah akibat adanya aktivitas matahari.
nilai evapotranspirasi dari suatu bentang lahan sangat penting diketahui, terutama
kaitannya dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air, sumber daya lahan
dan pertanian secara umum. Laju evapotranspirasi dapat dihitung dan diestimasi
dengan berbagai metode baik diukur secara langsung maupun dengan
penginderaan jauh. Penggunaan teknologi pengideraan jauh dapat membantu
dalam melakukan estimasi evapotranspirasi dengan menggunakan model
kesetimbangan energi algoritma Surface Energi Balance Sytem (SEBS). Landsat 9
dapat digunakan untuk mengekstrak parameter-parameter untuk estimasi
evapotranspirasi tersebut
Citra Landsat 9 wilayah kajian Kabupaten Lumajang waktu perekaman 20
Desember 2022 dipilih karena memiliki tutupan awan paling sedikit dibawah
15%. Tahapan pengolahan citra terdiri dari cliping citra, ekstaksi parameterparameter SEBS serta estimasi Evapotranspirasi aktual, kemudian di-overlay
dengan tutupan lahan kabupaten Lumajang tahun 2019 dari KLHK. Tutupan lahan
terbagi menjadi 13 kelas antara lain; (1) Badan air, (2) Belukar, (3) Hutan lahan
kering primer, (4) Hutan lahan kering sekunder, (5) Hutan tanaman, (6)
Pemukiman, (7) Perkebunan, (8) Pertanian lahan kering, (9) Pertanian lahan
kering campur, (10) Savana / Padang rumput, (11) Sawah, (12) Tambak, (13)
Tanah terbuka.
Hasil estimasi evapotranspirasi di wilayah kajian dengan parameter input
model SEBS antara lain NDVI, LAI, LST, Surface Albedo, dan Emisivity. Nilai
estimasi evapotranspirasi wilayah kajian berdasarkan data tutupan lahan. laju
evapotranspirasi tertinggi yaitu pada Badan air rata rata 5.08 mm/hari dan
terendah pada Pemukiman rata-rata 3.67 mm/hari.