Pemodelan Difusi pada Proses Penyerapan Air Selama Perendaman Grits Jagung (Zea mays. L)
Abstract
Indonesia memiliki potensi besar dalam produksi jagung, yang menjadi salah
satu bahan pangan alternatif penting setelah beras. Salah satu bentuk olahan jagung
adalah grits jagung, yang memerlukan proses perendaman sebelum dikonsumsi.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami mekanisme penyerapan air selama
perendaman grits jagung dengan mengembangkan model matematika berbasis
hukum difusi Fick. Model ini digunakan untuk menentukan parameter difusivitas
kelembaban efektif (𝐷𝑒𝑓𝑓) dan koefisien transfer massa konvektif (K), yang
berperan dalam menentukan efisiensi perendaman grits jagung.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga ukuran grits jagung berbeda (2
mm, 1,68 mm, dan 1,19 mm) dan suhu perendaman 60℃. Pengukuran dilakukan
terhadap kadar air dan laju rehidrasi grits jagung dalam berbagai interval waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel grits jagung berpengaruh
signifikan terhadap laju penyerapan air. Partikel yang lebih kecil (1,19 mm)
menyerap air lebih cepat dan mencapai kadar air konstan lebih awal dibandingkan
partikel yang lebih besar (2 mm). Nilai difusivitas kelembaban efektif tertinggi
ditemukan pada ukuran partikel 1,19 mm dengan nilai 1,22 × 10⁻⁴ m²/s, sedangkan
nilai koefisien transfer massa konvektif juga meningkat seiring dengan pengecilan
ukuran partikel.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan semakin kecil ukuran grits
jagung, semakin cepat proses penyerapan air terjadi karena luas permukaan yang
lebih besar dan jalur difusi yang lebih pendek. Hasil ini dapat digunakan untuk
mengoptimalkan proses perendaman dalam pengolahan grits jagung agar lebih
efisien dan hemat energi.