Pengembangan LKPD Berbasis HOTS Pada Mata Pelajaran IPAS BAB 7 Daerahku Kebanggaanku Topik A Seperti Apa Budaya Daerahku Kelas V SDN Tegalwangi 03 Jember
Abstract
Penerapan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka harus didukung
dengan penggunaan bahan ajar yang secara aktif dapat dikembangkan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Hasil wawancara pada guru kelas
V SDN Tegalwangi 03 Jember dan SDN Antirogo 02 Jember menyatakan bahan
ajar yang digunakan adalah buku paket dan LKS. Latihan soal yang terdapat di
bahan ajar tersebut masih pada tahap kognitif C1, C2, dan C3. Sedangkan pada
pembelajaran abad 21 peserta didik dituntut untuk memiliki keterampilan berpikir
kritis dalam menyelesaikan permasalahan. Solusi dalam mengatasi permasalahan
ini adalah dengan dilakukannya penelitian yang menghasilkan suatu
pengembangan bahan ajar berupa LKPD berbasis HOTS mata pelajaran IPAS
kelas V SD.
Penelitian ini berfokus pada IPAS BAB 7 Daerahku Kebanggaanku Topik
A Seperti Apa Budaya Daerahku. Adapun rumusan masalahnya adalah: (1)
bagaimana proses pengembangan LKPD berbasis HOTS pada mata pelajaran
IPAS BAB 7 Daerahku Kebanggaanku topik A Seperti Apa Budaya Daerahku
kelas V SDN Tegalwangi 03 Jember; dan (2) bagaimana kevalidan, keefektifan,
dan kepraktisan pengembangan LKPD berbasis HOTS pada mata pelajaran IPAS
BAB 7 Daerahku Kebanggaanku topik A Seperti Apa Budaya Daerahku kelas V
SDN Tegalwangi 03 Jember.
Proses pengembangan LKPD berbasis HOTS materi Daerahku
Kebanggaanku topik A Seperti Apa Budaya Daerahku kelas V SDN Tegalwangi
03 Jember melalui model pengembangan Borg and Gall yang terdiri dari 10
tahapan. Namun, peneliti hanya melakukan sampai pada tahap ke-8 dikarenakan
sudah menjawab tujuan penelitian yaitu mengetahui kevalidan, keefektifan, dan
kepraktisan dari produk yang dikembangkan. Adapun 8 tahapan yang digunakan
antara lain: (1) penelitian pendahuluan; (2) perencanaan pengembangan produk;
(3) pengembangan desain produk awal; (4) validasi desain produk; (5) revisi
desain produk awal; (6) uji coba penggunaan; (7) revisi produk pengembangan;
(8) uji coba keefektifan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, angket, tes hasil belajar, dan dokumentasi.
Hasil pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis HOTS Mata
Pelajaran IPAS BAB 7 Daerahku Kebanggaanku Topik A Seperti Apa Budaya
Daerahku Kelas V SDN Tegalwangi 03 Jember diperoleh hasil bahwa produk
valid, efektif dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran IPAS kelas V SD.
Validasi produk dilakukan kepada 3 validator dan diperoleh hasil validasi 83%
yang termasuk kategori sangat valid. Pengembangan LKPD berbasis HOTS
memiliki kriteria efektif dengan skor t
hitung lebih besar daripada t
tabel (7,141 >
1,684) dan memiliki kategori keefektifan tinggi dengan skor 79,17%. LKPD
berbasis HOTS yang dikembangkan juga memiliki kriteria sangat praktis dengan
hasil 87,04%.
Berdasarkan pengembangan dan penelitian yang sudah dilakukan, maka
saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut: (1) bagi peserta didik, sebaiknya
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dengan menggunakan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis HOTS yang dikembangkan, agar
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. (2) bagi pendidik,
pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis HOTS sebaiknya
dijadikan referensi pengembangan bahan ajar berupa LKPD. Pendidik juga
diharapkan dapat mengembangkan bahan ajar berupa LKPD sesuai dengan
kreativitas dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (3)
bagi peneliti lain, pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis
HOTS sebaiknya dijadikan bahan rujukan untuk mengembangkan bahan ajar
berupa LKPD dengan inovasi yang berbeda.