Strategi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Membangun Citra Indonesia pada Forum G20 Melalui Instagram Tahun 2022
Abstract
Pada tahun 2022 Indonesia menjadi tuan rumah forum G20 dimana tahun
tersebut merupakan masa peralihan dari masa covid-19 ke era New Normal. Pemerintah
menggunakan tema “Recover Together, Recover Stronger” untuk mengkampanyekan
tentang bagaimana kita harus bangkit dari masa covid-19 yang melumpuhkan pada
seluruh sektor. Oleh karena itu, di era digital ini pemerintah khususnya Kementerian
Luar Negeri Indonesia mengunggah tentang mengapa tema tersebut digunakan dan
unggahan agenda agenda forum G20. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi
strategi media sosial Instagram yang digunakan oleh Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia untuk membangun citra positif Indonesia dalam Forum G20 tahun
2022.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dimana penelitian
ini mengkaji penerapan konsep strategi, diplomasi publik, nation branding, dan media
sosial melalui kerangka 4D oleh Alexander Buhmann dan Diana Ingenhoff. Fokus
utama penelitian ini adalah pada empat dimensi: fungsional, normatif, estetika, dan
simpatetik. Penelitian ini menggunakan teori dari Buhmann dan Ingenhoff (2015)
tentang nation branding yang mencakup perencanaan strategis dan implementasi
strategis. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi.
Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman (1992) yang meliputi
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi media sosial Instagram yang
diterapkan oleh Kementerian Luar Negeri berhasil mencapai tujuan nation branding
dengan efektif. Strategi ini mencakup pembaruan konten, penyampaian nilai-nilai,
penggunaan elemen visual yang menarik, dan penciptaan hubungan emosional yang
kuat. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya integrasi aspek fungsional, normatif,
estetika, dan simpatetik dalam strategi media sosial untuk memperkuat citra positif
suatu negara di mata dunia.