Efektivitas Penambahan Variasi Dosis Kompos dari Kotoran Kambing dengan Photosynthetic Bacteria untuk Menyimpan Air Irigasi
Abstract
Tanah dan air memainkan peran yang sangat penting dalam pertumbuhan
tanaman, pengelolaan air sangat penting untuk menjaga keberadaan air.
Pengelolaan sumber daya tanah dan air akan berhubungan dengan upaya manusia
untuk menjaga kesuburan tanah, yang terdiri dari beberapa komponen: fisika tanah,
kimia tanah, dan biologi tanah. Usaha peningkatan kualitas tanah pada budidaya
pakcoy sangat diperlukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah
penambahan bahan organik atau pupuk kandang dengan dosis yang tepat. Pupuk
kotoran kambing mengandung nitrogen dan kalium lebih tinggi dibandingkan
kotoran sapi yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti permeabilitas,
porositas, struktur, daya menahan air, dan kation-kation. Tanaman pakcoy juga
perlu dirangsang untuk lebih aktif memproduksi makanan sendiri melalui proses
fotosintesa. Salah satu upaya dalam meningkatkan fotosintesa pada tanaman adalah
dengan pemberian dosis Photosynthetic Bacteria (PSB) yang tepat.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2024 di Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Jember dan pengolahan data di Instrumen
Pertanian dan Lingkungan Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Universitas Jember.
Pengambilan sampel tanah di Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten
Jember dengan sampel tanah latosol. Penelitian ini menggunakan alat dan bahan
media tanam yaitu polybag 20 x 20 cm, tanah latosol, kompos berbahan dasar
kotoran kambing dan gelas ukur. Untuk penyemaian (tanah latosol dan loyang),
penanaman (bibit pakcoy 14 hari dan media tanam), dan penyiraman (air, gelas ukur
dan PSB). Alat untuk pengumpulan data (timbangan digital, Soil Moisture Tester,
penggaris dan alat tulis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama yaitu faktor dosis kompos
kotoran kambing dengan 3 taraf (150 gram (K1), 250 gram (K2), dan 350 gram
(K3)) faktor kedua yaitu variasi dosis PSB yang terdiri dari 3 taraf (5 ml (S1), 10 ml (S2), dan 15 ml (S3)). Masing-masing taraf terdiri dari 3 pengulangan (ulangan
1 (A), ulangan 2(B), dan ulangan 3(C)) dengan 1 tanaman setiap ulangan dan 3
kontrol. Data hasil pengukuran dilakukan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan.
Berdasarkan hasil penelitian pada media tanam yang paling efektif
menyimpan air yaitu dosis kompos kotoran kambing 350 gram dan 15 ml PSB yang
memiliki kemampuan media tanam dalam menyimpan air lebih optimal. Namun
pada laju pertumbuhan yang paling efektif adalah dosis kompos 100 gram dan dosis
PSB 15 ml