Peran Orang Tua dalam Pendampingan Belajar ABK di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan anak yang memiliki keterbatasan
baik secara fisik maupun mental sehingga perlu penanganan khusus yang berbeda dari
anak pada umumnya. Sebagai anak yang masuk dalam kategori kelompok rawan,
tentunya ABK memerlukan pendampingan khusus, terlebih ketika proses pembelajaran
baik ketika di sekolah dan di rumah. Dikarenakan pihak sekolah tentunya memiliki
keterbatasan dalam kegiatan pendampingan siswa, maka orang tua perlu dilibatkan
dalam pendampingan ABK. Terlebih ketika ABK berinteraksi dengan lingkungan
sekitar rumah di mana penerimaan terhadap hadirnya ABK akan menciptakan
lingkungan yang inklusif. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan tentang peran orang tua dalam
pendampingan belajar ABK di sekolah dan rumah serta ketika berinteraksi dengan
lingkungan sekitar rumah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian dalam penelitian ini yakni di
SDLBN Badean Bondowoso. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan yang digunakan
yakni jenis purposive sampling karena peneliti telah menentukan karakteristik tertentu
pada informan. Kemudian untuk teknik analisis data menggunakan tiga cara seperti
yang telah dijelaskan Creswell yakni mengorganisasikan data, mereduksi data,
menyajikan data dan menarik kesimpulan. Untuk teori yang digunakan pada penelitian
ini menggunakan teori peran keluarga yang dikemukakan oleh William J. Goode.Hasil penelitian ini adalah peran orang tua dalam pendampingan belajar di
sekolah mayoritas dilakukan oleh kaum ibu, mulai dari mengantar dan menemani ABK
hingga pulang sekolah, menyiapkan sarapan dan makan ABK ketika jam istirahat, dan ketika ABK sedang berada dalam kondisi emosional yang tidak stabil (tantrum) maka
orang tua diperkenankan masuk ke dalam kelas agar anak dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan kondusif.