dc.description.abstract | Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah yang cocok untuk
budidaya buah naga. Iklim yang sesuai membuat produksi panen buah naga di
Kabupaten Jember cukup melimpah. Namun antara potensi dan perkembangan
agroindustri buah naga belum sejalan dikarenakan perkembangan agroindustri
terkendala oleh kurangnya informasi bagi para pengambil keputusan atau pelaku
agroindustri tentang potensi dan peluang agroindustri buah naga.
Sistem Penunjang Keputusan merupakan sistem untuk menentukan
teknologi ilmiah yang tepat dalam mengambil keputusan, yang merupakan konsep
spesifik yang menghubungkan sistem komputerasi informasi dengan para
pengambil keputusan sebagai penggunanya. Penelitian tentang sistem penunjang
keputusan pengembangan agroindustri buah naga ini penting dilakukan untuk
memfasilitasi para pengambil keputusan dalam mendapatkan akses informasi
lebih mudah.
Penelitian awal dilakukan dengan wawancara kepada pemilik agroindustri
buah naga di Kabupaten Jember. Metodologi yang digunakan dalam
pengembangan sistem ini adalah dengan pendekatan sistem. Tahapan pelaksanaan
penelitian ini dimulai dari pengumpulan data (kajian pustaka, observasi lapang,
dan wawancara dengan pakar), perancangan sistem, implementasi, dan verifikasi.
Sistem Penunjang Keputusan ini diimplementasikan dengan menggunakan
bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan MS Excel dan diaplikasikan dalam
suatu paket program komputer yang diberi nama Dragon-Man. Model Sistem
Penunjang Keputusan ini terdiri dari tiga model utama, yaitu : Model Analisis
Wilayah Potensial, Model Analisa Kelayakan Finansial, dan Model Penentuan
Strategi Pengembangan. Model Pemilihan Wilayah Potensial dirancang untuk menentukan lokasi
potensial agroindustri buah naga. Hasil analisa dengan menggunakan MPE
menunjukkan bahwa dari 3 kecamatan potensial yang ada di Kabupaten Jember,
yang paling berpotensi menjadi lokasi agroindustri buah naga adalah Kecamatan
Arjasa.
Model Analisa Kelayakan Finansial dirancang untuk menilai kelayakan
finansial usaha agroindustri buah naga yang akan dijalankan berdasarkan kriteria
kelayakan investasi, yaitu NPV, BEP, PBP, IRR, dan B/C Ratio. Hasil keluaran
model menunjukkan bahwa dengan investasi Rp 20.000.000, biaya pekerja Rp
2.500.000, biaya peralatan pembersiahan dan sortasi Rp. 5000.000 dengan
produksi panen 200 kg dan harga tiap 10 kg Rp 100.000 agroindustri ini layak
dijalankan.
Model Penentuan Strategi Pengembangan dirancang untuk menentukan
strategi pengembangan apa yang cocok untuk diterapkan pada agroindustri buah
naga. Hasil analisa menggunakan Metode Analitical Hierarchy Process (AHP)
dengan menggunakan aplikasi Super Decisions 1.6.0 berupa strategi
pengembangan terpilih yakni pengembangan agroindustri dengan melibatkan
kemitraan koperasi. | en_US |