Peran Organizational Citizenship Behavior (OCB) Dalam Memediasi Self-Efficacy, Locus of Control, dan Burnout Terhadap Kinerja Karyawan Bri Jember
Abstract
Perkembangan dunia Perbankan di Indonesia mengalami tumbuh kembang
dengan sangat pesat. Perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian dan
pembangunan di Indonesia (Chairina et al., 2019). Salah satunya PT. Bank Rakyat
Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank BUMN di Indonesia yang menawarkan
berbagai layanan perbankan bagi nasabah individu, bisnis kecil dan menengah,
serta korporat. Jenis kredit yang ditawarkan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR),
Kredit Modal Kerja, Kredit Tanpa Agunan, dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Berdasarkan data kinerja BRI Jember tahun 2022 menunjukkan bahwa tidak
tercapainya 100% target yang telah ditetapkan. Agar dapat menghadapi perubahan
dan memenangkan persaingan bisnis, pegawai BRI Jember dituntut untuk dapat
memenuhi target penyaluran kredit yang diberikan pihak manajemen. salah satu
sebabnya dikarenakan menurunnya kinerja karyawan dilihat pada aspek kualitas,
kuantitas, waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai target yang telah ditetapkan
(Sutrisno, 2019:123).
Locus of control yakni keyakinan tentang apakah hasil dari tindakan kita
bergantung pada apa yang kita lakukan atau pada peristiwa di luar kendali pribadi
kita (Sabrina, 2021). Permasalahan locus of control yaitu penurunan kinerja
karyawan akibat terjadinya miskomunikasi antar pegawai BRI Jember yang
cenderung pasif terhadap permasalahan mengenai pekerjaan yang dilakukan
sehingga memilih menunggu arahan dari rekannya ataupun atasan. Hal ini
menunjukkan bahwa kurangnya inisiatif yang dimiliki oleh karyawan sehingga
tidak mampu memecahkan masalah secara mandiri serta lambat dalam pengambilan
keputusan misalnya terkait dengan penilaian calon debitur yang kurang tepat
sehingga menyebabkan permasalahan dikemudian hari.
Permasalahan terkait self-efficacy yakni terdapat karyawan keuangan yang
memiliki potensi pada bidang pemasaran namun ia tetap ingin bekerja di bidang
keuangan. Karyawan terkadang merasa kurang percaya diri saat menerima
pekerjaan yang baru dilakukan. Hal ini berdampak negatif terhadap mindset yang
karyawan miliki. Karyawan cenderung lebih nyaman dengan fase pekerjaan yang
monoton sehingga softskill yang dimiliki terbatas. Penguasaan softskill yang
dimiliki karyawan dapat digunakan sebagai modal dalam melakukan pekerjaan baru
yang lebih menantang.
Berdasarkan hasil observasi awal menunjukkan adanya permasalahan
terkait OCB karyawan BRI Jember diketahui bahwa ada beberapa karyawan yang
acuh dengan sesama rekan kerja sehingga ia menuntut karyawan lain untuk segera
menyelesaikan tugasnya demi kepentingannya sendiri. Perilaku karyawan yang
menjadi tuntutan perusahaan tidak hanya perilaku in-role tetapi juga extra-role di
dalam perusahaan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Explanatory Research.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan marketing BRI Jember
dengan status karyawanan tetap dan bekerja lebih dari satu tahun dikarenakan
karyawan yang memiliki pengalaman akan lebih konsisten dalam bekerja yang
berjumlah 100 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan metode
purposive sampling. Metode analisis data menggunakan Structural Equation
Modelling (SEM) dengan aplikasi SmartPLS.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Self-Efficacy, Locus of
Control, Burnout berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior
(OCB) Karyawan BRI Jember, 2) Self-Efficacy, Locus of Control, Burnout,
Organizational Citizenship Behavior (OCB) berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan BRI Jember, 3) Organizational Citizenship Behavior (OCB) memediasi
pengaruh Self-Efficacy, Locus of Control, Burnout terhadap Kinerja Karyawan BRI
Jember. Penelitian ini memberikan gambaran tentang adanya pengaruh variabel
selain Self Efficacy, Locus of Control, Burnout, Organizational Citizenship
Behaviour (OCB) terhadap Kinerja Karyawan misalnya Lingkungan Kerja, Stres
Kerja, Beban Kerja, dll.
Collections
- MT-Management [539]