Analisis Higiene Sanitasi Pedagang, Kandungan Rhodamin B dan Escherichia Coli pada Produk Terasi (Studi di Pasar Tanjung Kabupaten Jember)
Abstract
Terasi merupakan olahan pangan yang terbuat dari udang atau rebon kemudian di
proses dengan cara fermentasi. Hingga kini, masyarakat Indonesia masih
menggunakan terasi untuk bumbu tambahan dalam masakan. Makanan olahan ini
harus memenuhi mutu keamanan pangan serta menerapkan higiene sanitasi yang
baik dari mulai produksi hingga ke tangan konsumen. Pangan dapat dikatakan aman
yaitu pangan yang bebas dari cemaran biologis, fisik dan kimia dan bahan lainnya
yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan manusia. Inspeksi yang dilakukan
oleh BPOM pada tahun 2022, masih terdapat beberapa produsen terasi yang
menggunakan BTP yang telah dilarang penggunaannya yaitu Rhodamin B.
Pedagang seringkali mengabaikan beberapa hal yang penting dalam penanganan
makanan terutama pada proses penyimpanan dan penyajian makanan. Makanan
yang tidak dijaga kebersihannya dapat menjadi media kontaminasi mikroorganisme
bakteri salah satunya Escherichia coli. Keberadaan bakteri E.coli pada pangan,
dapat menjadi indikator adanya pencemaran akibat higiene sanitasi yang buruk.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif observasional.
Tempat penelitian ini yaitu Pasar Tanjung Kabupaten Jember, Jawa timur. Sampel
pedagang terasi pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Sampel
dalam penelitian ini terdiri dari pedagang dan terasi sebanyak 15 sampel. Variabel
dalam penelitian ini yaitu higiene personal, penyimpanan terasi, penyajian terasi,
kandungan Rhodamin B, dan jumlah E.coli. Data dalam penelitian ini diperoleh
dari data primer dengan wawancara dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa higiene personal pedagang terasi di Pasar
Tanjung Kabupaten Jember dengan kategori cukup (53%) dan sebanyak (47%)
dalam kategori baik. Penyimpanan terasi sebagian besar (80%) memenuhi syarat. Namun, seluruh pedagang belum memenuhi syarat pada kriteria letak penyimpanan
terasi harus tertutup. Penyajian terasi sebagian besar (93%) memenuhi syarat.
Namun, seluruh pedagang belum memenuhi syarat pada kriteria penggunaan
masker. Hasil uji laboratorium terhadap keberadaan Rhodamin B pada produk terasi
di Pasar Tanjung Kabupaten Jember menunjukkan adanya 5 sampel diketahui
positif. Konsentrasi tertinggi ditemukan pada sampel 13 sebesar 109,0 mg/l. Hasil
uji laboratorium terhadap keberadaan E.coli pada produk terasi di Pasar Tanjung
Kabupaten Jember menunjukkan adanya 2 sampel diketahui positif sebesar 1,0
CFU/gr. Kedua sampel tersebut memenuhi syarat menurut Permenkes No.2 Tahun
2023 yaitu batas cemaran E.coli pada makanan adalah maksimal ≤1,1 CFU/gr.
Terdapat keterkaitan atau hubungan antara variabel higiene personal dengan
keberadaan E.coli dan tidak memiliki keterkaitan atau hubungan antara variabel
penyimpanan dan penyajian terasi dengan keberadaan E.coli pada produk terasi di
Pasar Tanjung Kabupaten Jember.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk selanjutnya oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas, yaitu
dengan memberikan edukasi mengenai higiene sanitasi makanan kepada pedagang
yang ada di pasar Tanjung. Edukasi tersebut dapat dilakukan melalui Inspeksi
Kesehatan Lingkungan pasar eksternal yang dilaksanakan maksimal 2 kali dalam
satu tahun. Saran untuk pedagang yaitu lebih memperhatikan higiene sanitasi
dengan menerapkan PHBS yang baik dengan menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) dan menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Saran untuk
masyarakat, agar lebih berhati-hati dalam membeli terasi terutama yang tidak
memiliki informasi yang jelas pada kemasan, serta terasi yang memiliki warna
mencolok.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]