• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Keputusan Presiden Erdogan Membuka Kembali Hagia Sophia (Ayasofya) sebagai Masjid

    Thumbnail
    View/Open
    doc.pdf (1.945Mb)
    Date
    2020
    Author
    TYAS, Tri Restuning
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Hagia Sophia atau yang dalam bahasa Turki disebut Ayasofya serta dikenal sebagai Sancta Sophia dalam bahasa latin adalah sebuah bangunan besar yang didirikan pada masa kekaisaran Byzantium (kekaisaran Romawi Timur) sekitar tahun 537 masehi (Aviv, n.d.). Hagia Sophia yang apabila diterjemahkan dalam Bahasa Inggris disebut “the church of the holy wisdom” ini memiliki arsitektur khas dan merupakan salah satu monumen besar warisan dunia sekaligus merupakan saksi bisu pergantian kekuasaan dan rezim di Istanbul (dahulu Konstantinopel). Hagia Sophia yang awal mula berdiri sebagai bangunan Gereja Kristen Ortodoks, pada masa kekaisaran Ottoman (kekhalifahan Utsmani yang merupakan kekaisaran Islam terbesar yang bukan berasal dari bangsa Arab) sekitar tahun 1453 dialihfungsikan menjadi Masjid karena kemenangan Sultan Mehmet II (Utsmaniyah) atas pemimpin sebelumnya (Plachý et al., 2016). Nama Hagia Sophia sendiri tetap dipertahankan, hanya ornamen-ornamen khas gereja yang sebelumnya saja yang ditutup menggunakan kain. Setelah kekaisaran Ottoman berakhir, Mustafa Kemal Atatürk yang mana merupakan Founding Father dari Republik Turki mengubah Turki menjadi negara republik yang memiliki ideologi politik sekuler. Saat itu Hagia Sophia pun berubah statusnya kembali menjadi museum (Widiyani, n.d.). Ornamen-ornamen Hagia Sophia yang ditinggalkan pemerintah terdahulu yang sebelumnya ditutup, oleh Atatürk akhirnya dibuka dan dipertunjukkan kepada masyarakat domestik maupun wisatawan mancanegara sehingga mereka mengetahui betapa Turki bisa hidup berdampingan dengan perbedaan didalamnya. Semenjak saat itu pula Hagia Sophia diakui UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation) sebagai area bersejarah di Istanbul (Hadi, n.d.).
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113091
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5687]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository