Perencanaan Bahan Baku Tape Singkong Dengan Metode Material Requirement Planning (MRP). (Studi Kasus di UMKM Tape Sumber Madu)
Abstract
Bahan baku merupakan salah satu faktor utama yang dibutuhkan didalam
melakukan produksi suatu perusahaan. Tanpa adanya penanganan persediaan
bahan baku yang baik maka akan timbul permasalah yang berupa kelebihan dan
kekurangan bahan baku. Maka perusahaan harus memiliki strategi berupa
perencanaan yang bertujuan untuk untuk meminimalkan biaya serta
memaksimalkan laba perusahaan.
UMKM Tape Sumber Madu merupakan perusahaan yang memproduksi
tape singkong. Pengadaan bahan baku pembuatan tape utamanya singkong yang
pada proses pembeliannya selalu berjumlah besar akan berpengaruh pada
keuangan perusahaan. Proses manajemen pengadaan yang konvensional masih
dilakukan oleh UMKM Tape Sumber Madu dengan tanpa adanya perhitungan
lainnya untuk meminimalisir keluarnya biaya berlebih.
Penelitian ini memiliki tujuan 1) Menganalisis kebutuhan bahan baku
dengan menggunakan teknik lot sizing (EOQ, POQ, dan LFL); 2) Menyusun
jumlah kebutuhan setiap bahan baku dengan metode Material Requirement
Planning (MRP). Metode pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan
menggunakan Materian Requirement Planning (MRP). Metode analisis pada
penelitian ini diawali dengan mengolah data yang berupa data penjualan tape dan
pembelian bahan baku pada tahun 2019. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan peramalan, EOQ, POQ, dan LfL sehingga mampu memberikan
rekomendasi perbaikan yang memungkinkan.
Hasil perhitungan dengan menggunakan Material Requirement Planning
(MRP) dengan tiga analisis dan metode peramalan pada UMKM Tape Sumber
Madu berupa rancangan pembelian dan produksi pada bulan Januari 2020.
Peramalan penjualan yang dihasilkan dari perhitungan dengan metode Moving
Average berjumlah 2631 kotak tape manis. Untuk hasil perhitungan pada metode
EOQ pengeluaran biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 10.374.808, pada metode
POQ sebesar Rp. 10.164.808 dan pada metode LfL sebesar Rp. 13.683.400. Maka
nilai minimal yang dihasilkan sesuai perhitungan yaitu metode POQ dengan
jumlah pengeluaran pembelian bahan baku sebesar Rp. 10.164.808.