Show simple item record

dc.contributor.advisorKuswardhani, Nita
dc.contributor.advisorRusdianto, Andrew Setiawan
dc.contributor.authorSIAHAAN, Restika
dc.date.accessioned2020-08-24T07:45:42Z
dc.date.available2020-08-24T07:45:42Z
dc.date.issued2019-04-15
dc.identifier.nimNIM 141710301020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/100636
dc.description.abstractPakan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam kebutuhan ternak. Faktor gizi dan ekonomi menjadi faktor utama yang harus diperhatikan sehingga ternak memperoleh pakan yang berkualitas baik. Salah satu jenis ternak yang membutuhkan pakan yang baik ialah ayam petelur. Ayam petelur menghasilkan telur sebanyak >300 butir/tahun. Permasalahan yang dihadapi para peternak ialah meningkatnya harga dan bahan pembuat pakan yang sepenuhnya belum diproduksi dalam negeri. Bahan pakan ayam petelur saat ini terbuat dari bahan seperti SBM (Soyabean Meal), MBM (Meat Bone Meal), tepung ikan, bekatul, dedak dan jagung. Meningkatnya harga pakan dan bahan pakan tersebut sehingga peternak dituntut mencari alternatif menanggulangi mahalnya harga dan biaya pakan serta memilih bahan pakan yang belum dimanfaatkan tetapi kandungan bahan tersebut cukup baik. Salah satu cara yang belum dimanfaatkan peternak ialah pemanfaatan limbah. Limbah merupakan permasalahan yang dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan namun ada beberapa limbah yang terbuang tetapi memiliki kandungan yang cukup banyak apabila diolah menjadi produk pangan. Sumber limbah yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ayam petelur ialah limbah kulit kopi. Kulit kopi memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi namun memiliki protein yang rendah sehingga belum maksimal dimanfaatkan sebagai pakan ayam petelur, oleh sebab itu diperlukan alternatif yang dapat melengkapi kandungan pakan ayam tersebut. Salah satu jenis limbah yang sangat potensial untuk memenuhi kandungan pakan ayam petelur ialah limbah ampas tahu dan limbah kepala lele. Ampas tahu memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sebesar 23,55% dan kepala lele meiliki kandungan kalsium sebesar 5,68%. Penambahan limbah ampas tahu dan kepala lele merupakan komponen yang penting untuk pertumbuhan jaringan ayam, pembentukan tulang dan cangkang telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisikokimia dengan berbagai variasi formulasi sesuai dengan syarat mutu SNI serta mengetahui komposisi yang tepat pada pakan ayam petelur. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 1 faktor, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali dan dua kali pengulangan pengamatan. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan kadar kalsium. Formulasi pembuatan pakan ada 3 perlakuan antara lain limbah industri kopi, ampas tahu dan kepala lele sebesar (30%, 20%, 50%), (30%, 40%, 30%) dan (30%, 50%, 20%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan limbah ampas tahu dan kepala lele memberikan pengaruh nyata terhadap pakan ayam petelur yang dihasilkan. Pemanfaatan limbah yang dimanfaatkan sebagai pakan ayam serta perlakuan terbaik dan memenuhi standar mutu SNI 01-3929-2006 ialah perlakuan penambahan limbah kopi 30%, ampas tahu 50% dan kepala lele 20% yang memiliki kandungan kadar air sebesar 7,68%, kadar abu 9,81%, kadar lemak 8,82%, kadar protein 22,91 dan kadar kalsium 0,68%.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectFisikokimiaen_US
dc.subjectPakan Ayam Peteluren_US
dc.subjectLimbah Industri Kopien_US
dc.subjectIndustri Abon Ikan Leleen_US
dc.titleKarakterisasi Fisikokimia Pakan Ayam Petelur dari Limbah Industri Kopi, Industri Tahu dan Industri Abon Ikan Leleen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiTEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIA
dc.identifier.kodeprodi1710301


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record