Studi Adsorpsi Karbon Aktif Kulit Tanduk Kopi Pada Penanganan Limbah Cair Kopi
Abstract
Kabupaten Jember merupakan salah satu sentra penghasil kopi di Jawa Timur. Perkebunan kopi di Jember memiliki luas lahan sebesar 16.882 ha (Prayuginingsih et al., 2012). Proses ini menghasilkan 65% biji kopi dan 35% limbah kulit tanduk kopi. Limbah kulit tanduk kopi tidak digunakan secara maksimal atau hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sehingga kulit tanduk kopi perlu dimanfaatkan secara optimal (Muryanto et al., 2014). Kulit tanduk kopi mengandung selulosa yang cukup besar, yaitu 15 - 43% (Misran, 2009). Kandungan selulosa dan unsur karbon pada kulit tanduk kopi berpotensi sebagai bahan dasar dalam pembuatan karbon aktif (Budiarti, 2014). Karbon aktif teraktivasi Natrium Hidroksida (NaOH) memiliki kemampuan menyerap lebih baik dibandingkan dengan karbon aktif tanpa aktivasi dan teraktivasi asam (Irdhawati et al., 2016).