PERBANDINGAN METODE PERHITUNGAN CURAH HUJAN WILAYAH (METODE ARITMATIK DAN METODE THIESSEN) TERHADAP HASIL KALIBRASI DAN VALIDASI MODEL IHACRES (Studi Kasus : DPS Bedadung)
Abstract
Di Kabupaten Jember bagian timur terdapat sebuah Pegunungan Gumitir yang
menghubungkan Kabupaten Jember dengan Kabupaten Banyuwangi. Pegunungan
tersebut terletak di desa Garahan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember tepatnya
pada KM 35 + 150 m dari Kabupaten Jember. Pada musim penghujan daerah
tersebut sering mengalami kelongsoran yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas
yang menghubungkan kedua kabupaten itu karena sebagian tanah longsoran
menutupi jalan utama penghubung kedua kabupaten itu. Dengan adanya
kelongsoran tersebut, maka pada sisi atas jalan lereng Pegunungan Gumitir perlu
diadakan penyelidikan untuk mengetahui berapa nilai stabilitas kelongsoran
Pegunungan Gumitir. Penyelidikan dilakukan lapangan untuk pengambilan
sample tanah undisturb, disturb, pengukuran kemiringan lereng dengan theodolith
dan penyelidikan di laboratorium Geologi dan Mekanika Tanah PS Teknik
Universitas Jember, penyelidikannya meliputi : Index Properties, Attemberg limit,
Kekuatan geser langsung, Permeabilitas. Dari hasil penyelidikan dilaboratorium
dan hasil analisa stabilitas lereng, diperoleh nilai stabilitasnya (F) = 1.284. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sisi atas jalan lereng Pegunungan Gumitir tidak
aman terhadap longsor karena syarat tanah aman terhadap longsor (F) ≥ 1.5.