Pengaruh Ekstrak n-Heksan Daging Buah Delima Putih (Punica granatum) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) dan Pemanfaatannya sebagai Buku Suplemen
Abstract
Dewasa ini pola dan gaya hidup modern semakin menggejala di dalam
masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan pembangunan dan
perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain kecenderungan ini dapat merugikan,
karena dapat meningkatkan terjangkitnya penyakit, seperti pembuluh darah dan
jantung. Penyakit akibat gaya hidup yang jumlah penderitanya paling banyak adalah
jantung koroner. Kolesterol tinggi adalah faktor resiko utama penyebab penyakit
jantung. Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai bahan pembentuk
metabolisme tubuh. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya
kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis. Apabila proses
aterosklerosis tadi terjadi pada pembuluh darah koroner, maka timbullah penyakit
jantung koroner (PJK). Pengendalian penyakit jantung dengan penggunaan obatobatan
yang dapat menurunkan kadar kolesterol pada penyakit jantung koroner saat
ini dirasakan semakin mahal. Tumbuhan obat secara empiris telah terbukti dapat
menurunkan kadar kolesterol maupun trigliserida darah. Salah satu tanaman yang bisa
dimanfaatkan sebagai penurun kadar kolesterol darah adalah delima putih (Punica
granatum L.).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak n-heksan
daging buah delima putih (Punica granatum) terhadap penurunan kadar kolesterol
darah tikus putih (Rattus norvegicus L.), untuk mengetahui dosis tertentu ekstrak nheksan
daging buah delima putih (Punica granatum) yang paling efektif terhadap
penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.), dan untuk
mengetahui apakah hasil penelitian tentang pengaruh ekstrak n-heksan daging buah
delima putih (Punica granatum) terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus
putih (Rattus norvegicus L.) dapat dimanfaatkan sebagai buku pengayaan
pengetahuan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah sampel tikus putih jantan strain Wistar
sebanyak 24 ekor dan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari
kelompok kontrol negatif (K-) tanpa diberi obat, kelompok kontrol positif (K+)
dengan obat simvastatin, kelompok pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima
viii
putih dosis 50 µL/hari (P1), 55 µL/hari (P2), 60 µL/hari (P3) dan kelompok
pemberian perasan daging buah delima putih dengan dosis 1 mL/hari.
Perlakuan dilaksanakan dalam 3 tahap perlakuan secara berkesinambungan
selama 22 hari. Tahap pertama aklimasi, tahap kedua induksi hiperlipidemia, tahap
ketiga pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima putih yang masing-masing
dilakukan selama 7 hari. Pada hari ke-8, 15, dan 22 masing-masing tikus dipuasakan
12 jam untuk selanjutnya diambil sampel darahnya melalui vena ekor dan diukur
kadar kolesterol darahnya dengan menggunakan alat pengukur kolesterol darah.
Analisis statistik hasil pengukuran dengan ANOVA. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima putih dapat
menurunkan kadar kolesterol darah total tikus putih. Adapun selisih kadar kolesterol
darah total pada kondisi setelah diinduksi hiperlipidemia dan sesudah diinduksi
ekstrak n-heksan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan P2, P3, dan P4 memiliki
penurunan kadar kolesterol darah total lebih besar dibandingkan Kontrol (+). Pada
kelompok perlakuan Kontrol (-) dapat dilihat bahwa tidak ada penurunan kadar
kolesterol darah total. Hal ini bisa dilihat dari nilai negatif (-2,417 mg/dl) pada selisih
kadar kolesterol darah total setelah induksi hiperlipidemia dan induksi ekstrak nheksan.
Sedangkan selisih penurunan kadar kolesterol darah total pada kondisi awal
dan setelah diinduksi ekstrak n-heksan, pada perlakuan K (+) dan P2 memiliki nilai
penurunan negatif. Ini berarti bahwa kadar kolesterol total setelah diinduksi ekstrak
n-heksan berada di bawah kondisi kadar kolesterol awal. Berdasarkan hasil
perhitungan uji statistik ANOVA diperoleh hasil bahwa pemberian ekstrak n-heksan
daging buah delima putih berpengaruh tidak signifikan (p=0,266) terhadap penurunan
kadar kolesterol darah pada tikus putih.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah bahwa pemberian
ekstrak n-heksan daging buah delima putih (Punica granatum L.) dapat menurunkan
kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.). Dosis pemberian ekstrak nheksan
daging
buah
delima
putih
yang
memberikan
penurunan
terbanyak
adalah
pada
kelompok
perlakuan P4 yaitu pemberian 1 mL perasan daging buah delima putih.
Buku suplemen yang berjudul “Delima Putih – Penurun Kolesterol Tanpa Efek
Samping” dinyatakan layak untuk digunakan sebagai buku pengayaan pengetahuan
karena persentase total penilaian buku dari ketiga responden yaitu sebesar 90,47 %.