Show simple item record

dc.contributor.authorFebriana Dwi Wahyuni
dc.date.accessioned2013-12-27T02:57:50Z
dc.date.available2013-12-27T02:57:50Z
dc.date.issued2013-12-27
dc.identifier.nimNIM090210103077
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13284
dc.description.abstractDewasa ini pola dan gaya hidup modern semakin menggejala di dalam masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain kecenderungan ini dapat merugikan, karena dapat meningkatkan terjangkitnya penyakit, seperti pembuluh darah dan jantung. Penyakit akibat gaya hidup yang jumlah penderitanya paling banyak adalah jantung koroner. Kolesterol tinggi adalah faktor resiko utama penyebab penyakit jantung. Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai bahan pembentuk metabolisme tubuh. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis. Apabila proses aterosklerosis tadi terjadi pada pembuluh darah koroner, maka timbullah penyakit jantung koroner (PJK). Pengendalian penyakit jantung dengan penggunaan obatobatan yang dapat menurunkan kadar kolesterol pada penyakit jantung koroner saat ini dirasakan semakin mahal. Tumbuhan obat secara empiris telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol maupun trigliserida darah. Salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai penurun kadar kolesterol darah adalah delima putih (Punica granatum L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak n-heksan daging buah delima putih (Punica granatum) terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.), untuk mengetahui dosis tertentu ekstrak nheksan daging buah delima putih (Punica granatum) yang paling efektif terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.), dan untuk mengetahui apakah hasil penelitian tentang pengaruh ekstrak n-heksan daging buah delima putih (Punica granatum) terhadap penurunan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) dapat dimanfaatkan sebagai buku pengayaan pengetahuan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan jumlah sampel tikus putih jantan strain Wistar sebanyak 24 ekor dan dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (K-) tanpa diberi obat, kelompok kontrol positif (K+) dengan obat simvastatin, kelompok pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima viii putih dosis 50 µL/hari (P1), 55 µL/hari (P2), 60 µL/hari (P3) dan kelompok pemberian perasan daging buah delima putih dengan dosis 1 mL/hari. Perlakuan dilaksanakan dalam 3 tahap perlakuan secara berkesinambungan selama 22 hari. Tahap pertama aklimasi, tahap kedua induksi hiperlipidemia, tahap ketiga pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima putih yang masing-masing dilakukan selama 7 hari. Pada hari ke-8, 15, dan 22 masing-masing tikus dipuasakan 12 jam untuk selanjutnya diambil sampel darahnya melalui vena ekor dan diukur kadar kolesterol darahnya dengan menggunakan alat pengukur kolesterol darah. Analisis statistik hasil pengukuran dengan ANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima putih dapat menurunkan kadar kolesterol darah total tikus putih. Adapun selisih kadar kolesterol darah total pada kondisi setelah diinduksi hiperlipidemia dan sesudah diinduksi ekstrak n-heksan menunjukkan bahwa kelompok perlakuan P2, P3, dan P4 memiliki penurunan kadar kolesterol darah total lebih besar dibandingkan Kontrol (+). Pada kelompok perlakuan Kontrol (-) dapat dilihat bahwa tidak ada penurunan kadar kolesterol darah total. Hal ini bisa dilihat dari nilai negatif (-2,417 mg/dl) pada selisih kadar kolesterol darah total setelah induksi hiperlipidemia dan induksi ekstrak nheksan. Sedangkan selisih penurunan kadar kolesterol darah total pada kondisi awal dan setelah diinduksi ekstrak n-heksan, pada perlakuan K (+) dan P2 memiliki nilai penurunan negatif. Ini berarti bahwa kadar kolesterol total setelah diinduksi ekstrak n-heksan berada di bawah kondisi kadar kolesterol awal. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik ANOVA diperoleh hasil bahwa pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima putih berpengaruh tidak signifikan (p=0,266) terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada tikus putih. Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah bahwa pemberian ekstrak n-heksan daging buah delima putih (Punica granatum L.) dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus putih (Rattus norvegicus L.). Dosis pemberian ekstrak nheksan daging buah delima putih yang memberikan penurunan terbanyak adalah pada kelompok perlakuan P4 yaitu pemberian 1 mL perasan daging buah delima putih. Buku suplemen yang berjudul “Delima Putih – Penurun Kolesterol Tanpa Efek Samping” dinyatakan layak untuk digunakan sebagai buku pengayaan pengetahuan karena persentase total penilaian buku dari ketiga responden yaitu sebesar 90,47 %.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210103077;
dc.subjectPengaruh Ekstrak n-Heksan Daging Buah Delima Putihen_US
dc.titlePengaruh Ekstrak n-Heksan Daging Buah Delima Putih (Punica granatum) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) dan Pemanfaatannya sebagai Buku Suplemenen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record