Show simple item record

dc.contributor.advisorSAMSUDI
dc.contributor.advisorSAMOSIR, Samuel Saut Martua
dc.contributor.authorMUGIYANTO, Ahmad
dc.date.accessioned2020-07-22T07:00:27Z
dc.date.available2020-07-22T07:00:27Z
dc.date.issued2020-01-06
dc.identifier.nimNIM 140710101026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99898
dc.description.abstractJaksa yang mempunyai wewenang sebagai penuntut umum untuk membuat surat dakwaan tentunya harus mampu membuat surat dakwaan yang sesuai dengan perbuatan pidana yang dilakukan oleh tersangka. Surat dakwaan memegang peran penting didalam proses persidangan. Hal demikian disebabkan berdasarkan surat dakwaan tersebut hakim memberikan putusan terhadap fakta perbuatan yang dianggap terbukti yang didukung oleh surat dakwaan. Apalagi ketika suatu kasus tersebut menyangkut hak hidup seseorang atau sering disebut dengan perampasan nyawa lain atau kita kenal dengan istilah pembunuhan. Seperti pada Putusan Pengadilan Nomor : 461/Pid.B/2015/PN.Sda dimana penuntut umum mendakwa terdakwa dengan dakwaan yang berbentuk alternatif yaitu dalam dakwaan Kesatu tersebut terdakwa didakwa oleh jaksa penuntut umum telah melanggar Pasal 338 KUHP dengan sanksi pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau Kedua yakni Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan sanksi pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau Ketiga yaitu Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan sanksi pidana penjara paling paling lama 15 (limabelas) tahun, yang pada akhirnya didalam proses pemeriksaan dipersidangan hakim menyatakan secara sah dan meyakinkan bahwa terdakwa bersalah dan dijatuhi hukuman 8 (delapan) tahun penjara. Tetapi ternyata didalam fakta persidangan ditemukan juga fakta bahwa terdakwa sebelum melarikan diri, terdakwa terlebih dahulu mengambil hand phone merk Samsung warna putih milik korban untuk dimiliki karena ketika itu terdakwa tidak mempunyai uang hanya ada uang Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah). Dari fakta persidangan tersebut penulis tertarik menganalisa dakwaan penuntut umum, apakah dakwaan yang diajukan oleh penuntut umum hanyalah cukup dengan pasal yang terdapat dalam dakwaan tersebut. Selain itu penulis juga tertarik untuk menganalisa apakah perbuatan tersebut dapat dijadikan alasan penghapus pidana oleh hakim dalam mempertimbangkan untuk menentukan apakah terdakwa bersalah atau tidak, karena dalam dakwaan disebutkan bahwa terdapat suatu upaya tersangka berupa penolakan untuk melakukan hubungan sodomi yang diminta oleh korban sehingga berujung pada pembunuhan korban yang diduga dilakukan oleh terdakwa.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Hukum Universitas Jemberen_US
dc.subjectYuridis tindak pidanaen_US
dc.titleAnalisis Yuridis Tindak Pidana Pembunuhanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiIlmu Hukum
dc.identifier.kodeprodi7101010


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record