Studi Karakter Morfologi dan Kandungan Fenol pada Sepuluh Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)
Abstract
Komoditas kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang penting bagi masyarakat. Permintaan komoditas kedelai yang meningkat disebabkan karena kedelai memiliki nilai multifungsi bagi masyarakat. Karakter morfologi penting diketahui untuk melihat potensi benih sedangkan kandungan fenol juga dapat mempengaruhi karakter morfologi yang tampak dari tanaman kedelai. Penelitian pada kesepuluh genotipe ini diharapkan dapat menghasilkan informasi benih yang memiliki karakter morfologi dan kandungan fenol yang paling baik sehingga berpotensi untuk menghasilkan produksi tinggi pada tanaman.
Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Jember pada bulan Maret hingga Juli. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 genotipe kedelai dengan 3 ulangan. Genotipe kedelai yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah Genotipe 1, Genotipe 2, Genotipe 3, Genotipe 4, Genotipe 5, Unej 1, Unej 2, Wilis, Malabar dan Ringgit. Data hasil penelitian dilakukan analisis menggunakan analisis ragam (ANOVA). Hasil dari proses perhitungan analisis sidik ragam jika menyatakan berbeda nyata maka dapat dilanjutkan dengan menggunakan uji lanjut Scott-Knott dengan taraf kesalahan 5%.
Hasil analisis data penelitian menggunakan sidik ragam menunjukan bahwa kesepuluh genotipe menunjukan hasil berbeda tidak nyata terhadap karakter umur mulai berbunga (R1), Tinggi tanaman (cm), Jumlah cabang primer, Jumlah buku subur, Umur masak polong (R7), Umur matang polong (R8), Jumlah polong isi, Berat 100 biji (g), Berat biji pertanaman (g), Hasil per hektar (ton/ha). Genotipe 3 memiliki potensi benih yang unggul jika dibandingkan dengan genotipe lainnya dilihat dari beberapa karakter morfologi menunjukkan potensi yang unggul dan memiliki kandungan fenol yang tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]