Show simple item record

dc.contributor.advisorJANNAH, Raudlatul
dc.contributor.authorALIFFATULISA, Rofika
dc.date.accessioned2020-07-01T14:35:35Z
dc.date.available2020-07-01T14:35:35Z
dc.date.issued2019-12-04
dc.identifier.nimNIM140910302044
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99519
dc.description.abstractPandangan Mahasiswa Universitas Jember Terhadap LGBT Mengenai: HAM, Diskriminasi, dan Penyimpangan, Rofika Aliffatulisa, 140910302044, 111 Halaman. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pandangan mahasiswa di Universitas Jember mengenai LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender). Hal ini didasari karena kita ketahui sendiri jika isu mengenai seksualitas masih tabu di masyarakat Indonesia. Sedangkan mulai banyak bermunculan pelaku LGBT yang menunjukkan identitasnya serta terdapat beberapa gerakan yang mendukung LGBT. Penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional. yakni teori yang memiliki pandangan bahwa masyarakat adalah sebagai suatu sistem yang teratur yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain, dimana apabila salah satu fungsi dari komponennya terganggu maka akan mempengaruhi bagi keseluruhan komponen yang ada. Teori ini juga memiliki pemikiran jika masyarakat memiliki fungsi masing-masing. Fungsi ini diikuti dengan status dan peran yang akan ia jalani. Masyarakat atau suatu sistem digambarkan sebagai tubuh, yakni dimana setiap bagian-bagian organnya harus berfungsi dengan baik agar tubuh berfungsi dengan sewajarnya. Menurut Parson terdapat empat syarat agar masyarakat berfungsi sebagaimana mestinya, yakni Adaptation, Goal attainment, Integration, dan Latency (AGIL). Kemudian muridnya Merton melengkapi teorinya dengan konsep fungsi, disfungsi, fungsi nyata (manifest), fungsi tersembunyi (laten), dan keseimbangan (equilibrium). Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian survei dengan menerapkan prinsip probabilitas untuk penarikan sampel. Teknik yang digunakan adalah teknik sampling. Dengan teknik ini setiap anggota memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi responden. Dengan prinsip probabilitas, pengukuran yang akan dilakukan dapat terlaksana meski tidak melibatkan keseluruhan dari anggota populasi. Hasil dari survei yang dilakukan dapat digeneralisasikan sebagai hasil dari suara mayoritas. Hasil penelitian ini adalah Mayoritas responden menjawab mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang berwawasan luas, mandiri dalam berpikir dan bertindak, bersikap luhur, dan berperan aktif dalam menyuarakan kehidupan masyarakat. Pengetahuan mahasiswa mengenai LGBT meliputi orientasi seksual merupakan perasaan yang meliputi emosi, romantis dan ketertarikan seksual terhadap lawan jenis ataupun keduanya (laki-laki maupun perempuan), identitas seksual adalah sebagai kesadaran seseorang akan suatuhubungan dengan kecenderungan seksual yang ia miliki, mahasiswa mngetahui informasi LGBT dari media cetak dan elektronik, LGBT timbul karena faktor sosial dan dapat disembuhkan, mahasiswa melihat adanya fenomena LGBT di sekitar kampus, perkawinan sesama jenis dilarang. Dari tabulasi silang maka didapat data bahwa responden dengan orientasi homoseksual berada di usia 22 tahun, 21 tahun, dan 20 tahun. Sedangkan biseksual di rentang usia 21 dan 20 tahun. Dan bisa kita lihat jika responden heteroseksual didominasi usia 20 tahun. responden yang ikut serta dalam komunitas LBGT berada di usia 18 dan 20 tahun. Mayoritas responden dengan orientasi heteroseksual sepakat jika LGBT adalah pendosa, namun dapat disembuhkan. Mayoritas responden heteroseksual tidak setuju jika pelaku LGBT perlu diakui dan perlu diperlakukan setara dalam berbagai bidang. Mayoritas responden yang tinggal dengan orang tua sepakat apabila Pelaku LGBT Tidak Boleh Dijauhi, Namun Harus Dirangkul dan Dibina Agar Dapat Sembuh. Persepsi mahasiswa memiliki fungsi, yakni fungsi nyata (manifest) mahasiswa adalah penjembatan antara masyarakat dan pelaku LGBT agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara keduanya. Fungsi tersembunyi persepsi mahasiswa adalah memobilisasi pelaku LGBT untuk membuka identitas dan melangsungkan kegiatan mereka secara terbuka.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Politiken_US
dc.subjectHak Asasi Manusiaen_US
dc.subjectPerilaku Menyimpangen_US
dc.subjectDiskriminasien_US
dc.subjectSosiologien_US
dc.titlePandangan Mahasiswa Universitas Jember terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) mengenai HAM, Diskriminasi, dan Penyimpanganen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiSosiologi
dc.identifier.kodeprodi0910302


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record