Aplikasi Bacillus sp. untuk Mengendalikan Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) pada Beberapa Varietas Jagung (Zea mays L.) di Lapang
Abstract
Pemanfaatan jagung sebagai bahan pangan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat sebagai pengganti padi. Produksi jagung didaerah jember pada tahun 2013 sebesar 384.881 ton dan pada tahun 2014 terjadi kenaikan sebesar 390.759 ton. Kendala utama dalam peningkatan produksi jagung adalah serangan penyakit bulai yang disebabkan oleh cendawan Peronosclerospora maydis yang menginfeksi tanaman jagung pada umur 2-3 minggu. Gejala khas yang ditimbulkan penyakit bulai pada tanaman jagung berupa klorotik memanjang sejajar tulang daun dan terlihat lapisan tepung putih yang berada dibawah permukaan daun. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri antagonis Bacillus sp. yang mampu menghasilkan beberapa senyawa antibiosis seperti enzim kitinase yang dapat menghidrolisis dinding sel jamur dan dapat menekan serangan penyakit Peronosclerospora maydis. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Fatorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu jenis varietas dengan tiga taraf yaitu V1: Pioner 21, V2: Bisi 2 dan V3: Bonanza. Faktor kedua adalah jenis isolat Bacillus sp dengan tiga taraf yaitu P0: Tanpa aplikasi Bacillus sp, P1: isolate Bacillus sp. Bt5 dan P2: isolat Bacillus sp. Be3. Data hasil pengamatan kemudian dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variant). Jika data berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 5 %. Hasil penelitian menunjukan penggunaan beberapa varietas dan Bacillus sp. mampu menekan keparahan dan kejadian penyakit. Varietas Bisi 2 yang dikombinasikan dengan Bacillus sp. Bt5 adalah perlakuan yang paling baik dalam menekan keparahan penyakit.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]