dc.description.abstract | Penyembuhan luka bakar terdiri dari 3 fase yaitu inflamasi, proliferasi dan remodelling. Stres oksidatif pada
patogenesis luka bakar dapat mengganggu proliferasi fibroblas melalui hambatan TGF-β, sehingga jumlah fibroblas
menurun dan penyembuhan luka bakar menjadi terhambat. Genistein yang terkandung dalam biji edamame
memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri dan antioksidan. Edamame juga mengandung vitamin A, C, dan E yang juga
memiliki sifat antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol biji edamame (ED)
dalam meningkatkan jumlah fibroblas pada penyembuhan luka bakar derajat II. Penelitian ini merupakan
penelitian true experimental dengan post test only control group design. Penelitian dilaksanakan di Universitas
Jember pada November-Desember 2017. Sampel penelitian berjumlah 24 tikus model luka bakar derajat II yang
dibuat dengan menempelkan logam panas (60°C) selama 5 detik pada punggung tikus yang telah dicukur. Sampel
dibagi ke dalam 6 kelompok dengan perawatan topikal, antara lain: kelompok kontrol positif (silver sulfadiazine),
kelompok kontrol negatif (Na CMC 0,5%), kelompok dengan pemberian ekstrak etanol biji edamame secara topikal
yaitu ED 20%, ED 40%, ED 60%, ED 80%. Perawatan dilakukan selama 15 hari dan pengambilan sampel kulit
dilakukan pada hari ke-16. Preparat dibuat dengan pewarnaan Hematoksilin dan Eosin. Pada uji one way ANOVA,
diperoleh nilai signifikansi 0,011 (p≤0,05) yang berarti paling tidak terdapat perbedaan jumlah fibroblas yang
bermakna antara 2 kelompok. | en_US |