• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    EFEKTIVITAS CENDAWAN ENTOMOPATOGEN Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. PADA FORMULA GRANULAR TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KOPI, Hypothenemus hampei Ferr.

    Thumbnail
    View/Open
    Hardiyan Murti 08-1191_1.pdf (202.1Kb)
    Date
    2013-12-18
    Author
    Hardiyan Murti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    RINGKASAN Efektivitas Cendawan Entomopatogen Beauveria Bassiana (Bals.) Vuill. pada Formula Granular terhadap Hama Penggerek Buah Kopi, Hypothenemus Hampei Ferr.; Hardiyan Murti, 081510501191; 2013: 43 halaman; Program Studi Agroteknologi Minat Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Hama Hypothenemus hampei (Ferr.), (Coleoptera: Scolytidae) merupakan hama penggerek buah kopi (PBKo) yang sangat merugikan, karena mampu merusak biji kopi dan sering mencapai populasi yang tinggi. Kumbang dan larva PBKo menyerang buah kopi yang sudah cukup keras dengan cara membuat liang gerekan dan hidup di dalamnya sehingga menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Salah satu cendawan entomopatogen yang sangat potensial untuk pengendalian hama PBKo yaitu Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. sebagai agens pengendali hayati. Akan tetapi untuk penggunaan B. bassiana sebagai agens hayati harus diformulasikan agar mudah disimpan dalam waktu yang lama dan dapat dipasarkan. Penelitian yang telah dilaksanakan bertujuan untuk menguji viabilitas dan efektivitas biopestisida dengan bahan aktif B. bassiana yang diformulasikan dalam bentuk granul. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara tiga formula granular, yaitu Daigle dedak jagung, Daigle semolina, dan Connick semolina dengan empat isolat B. bassiana yaitu isolat Probolinggo, Wonosalam, Jombang dan Blitar, sebagai perlakuan yang diuji (12 perlakuan), masing-masing dengan tiga ulangan. Komposisi formulasi granul Daigle yang digunakan dalam pembuatan formulasi biopestisida B. bassiana terdiri atas 30 g bahan pembawa (dedak jagung, semolina), 25 g tepung beras, 20 g kaolin, 2 g sukrosa dan 25 ml suspensi B. bassiana, sedangkan komposisi formulasi granul Connick terdiri atas 32 g semolina, 4 g kaolin, 2 g bentonit, 2 g peat moss, dan 25 ml suspensi B. bassiana. Aplikasi B. bassiana dalam formula granular untuk pengendalian PBKo dilakukan dengan menyemprotkan suspensi formulasi granul pada imago hama PBKo yang di uji dalam cawan petri. Pengamatan dilakukan terhadap dua variabel yaitu viabilitas dan virulensi B. bassiana pada formula granular. Viabilitas B. bassiana ditentukan dengan membandingkan jumlah konidia (per gram granul) dan perkecambahan konidia (persen) antar perlakuan, sedangkan virulensi B. bassiana untuk menekan polulasi PBKo ditentukan dengan menghitung persentase kematian PBKo (persen) pada setiap perlakuan. Viabilitas dan virulensi B. bassiana pada formula granular tersebut diamati pada masa inkubasi dengan suhu 25 C selama 7 hsi, 21 hsi, 35 hsi, 49 hsi, dan 63 hsi. Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis Repeated Measures dan dilanjutkan dengan uji HSD menggunakan program analisis data StatView SAS 5.0.1. Ditinjau dari viabilitas dan virulensi B. bassiana ternyata formula granular Daigle dedak jagung dan isolat B. bassiana Probolinggo menunjukkan viabilitas dan efektivitas tertinggi untuk membunuh hama PBKo, dan formula tersebut juga lebih efesien dibandingkan dengan formula yang lain karena bahan yang digunakan memiliki nilai ekonomi yang rendah. Kombinasi formula granular dan isolat terbaik yang digunakan dalam pembuatan biopestisida B. bassiana yaitu Daigle dedak jagung dengan isolat Probolinggo karena dibandingkan dengan perlakuan yang lain jumlah konidia yang dihasilkan paling banyak (7,17 x 10 gram per granul), daya kecambah paling tinggi (71,11 %), dan menyebabkan populasi kematian hama PBKo tertinggi (83,33 %) dengan masa inkubasi granul sampai dengan 63 hari.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/9948
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4363]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository