Respon Pertumbuhan Dan Produksi Padi Merah (Oryza Sativa L.) Terhadap Pengaruh Mutagen EMS (Ethyl Methane Sulfonate) Pada Tingkat Kelengasan Yang Berbeda
Abstract
Salah satu kendala yang biasa dihadapi oleh petani dalam memproduksi padi beras merah yaitu tanaman ini tidak tahan kekeringan. Salah satu cara untuk mendapatkan benih padi beras merah yang berproduksi tinggi dan toleran kekeringan yaitu dengan mutasi buatan. Mutasi pada tanaman secara buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti perendaman benih di dalam larutan Ethyl Methane Sulfonate (EMS). EMS atau Ethyl Methane Sulfonate merupakan kelompok senyawa penoalkil yang sangat reaktif. EMS dapat menyebabkan mutasi yang dapat menyebabkan perubahan sifat dari suatu varietas. Perubahan ini diharapakan menghasilkan keragaman padi beras merah yang toleran kekeringan.
Penelitian ini dilaksanakan di GreenHouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Jember dari bulan Maret sampai dengan Juli 2019. Penelitian ini disusun menggunakan analisis data dilakukan dengan cara deskriptif yaitu dengan melakukan interpretasi terhadap data-data yang diperoleh melalui pengamatan dan perhitungan yaitu mengenai hasil padi mutan maupun non mutan yang memiliki produksi yang paling tinggi pada setiap tingkat kelengasan. Terdapat 2 faktor perlakuan yakni faktor pertama bahan tanam terdapat 5 taraf yakni benih EMS 0% (kontrol), EMS 0,1% , EMS 0,2%, EMS 0,3% dan EMS 0,4% serta faktor lengas tanah 2 taraf yaitu lengas 75% dan 100%. Variabel pengamatan penelitian ini meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang akar, berat biji total, berat biji bernas, berat segar brangkasan dan berat kering brangkasan.
Penelitian ini diawali dengan persiapan media tanam yang dilanjutkan persiapan bahan tanam yang meliputi mutasi benih dengan perendaman benih padi menggunakan EMS pada konsentrasi yang ditentukan. Dilanjtkan dengan penanaman benih, lalu perawatan tanaman kemudian panen dan pasca panen. Hasil penelitian menunjukan tanaman dengan perlakuan EMS 0,2% dan kadar lengas 75% menghasilkan berat biji total lebih tinggi dibanding perlakuan lain. Kadar lengas 75% dengan EMS 0,2% memberikan hasil panjang akar tertinggi dibanding dengan perlakuan lain, sedangkan perlakuan EMS 0,1% dan 0,2% pada kadar lengas 75% menghasilkan anakan yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan EMS 0,3% dan 0,4% pada kadar lengas 75%. Pada perlakuan EMS 0% dengan kadar lengas 100% dan perlakuan EMS 0,2% dengan kadar lengas 75% menghasilkan berat brangkasan basah dan kering lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]