dc.description.abstract | Guru menggunakan berbagai tuturan dalam interaksi pembelajaran.
Diketahui dalam interaksi pembelajaran di kelas XI IPA 2 SMAN 5 Taruna
Brawijaya tidak semua siswa aktif dalam menanggapi tuturan guru. Sesuai kondisi
tersebut, guru memiliki cara untuk mengatasi yaitu dengan menggunakan tuturan
yang berisikan permintaan, dorongan, ajakan, dan sebagainya. Tuturan yang
berisikan permintaan, dorongan, ajakan tersebut merupakan tindak tutur
requesitif. Tindak tutur requesitif merupakan tindak tutur yang mengekspresikan
maksud bahwa penutur menginginkan mitra tutur untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan yang diinginkan penutur. Tindak tutur requesitif dapat diekspresikan
dengan tuturan yang memiliki maksud meminta, mendorong, mengemis,
memohon, mendoa, mengajak, mengundang, dan menekan. Guru cenderung akan
menggunakan tindak tutur requesitif untuk menstimulasi siswa agar aktif dalam
proses pembelajaran. Selain itu, tindak tutur requesitif yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran juga bertujuan agar keadaan kelas menjadi kondusif.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah
(1) bagaimanakah realisasi tindak tutur requesitif guru dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di kelas XI IPA 2 SMAN 5 Taruna Brawijaya Kota Kediri; (2)
bagaimanakah modus tindak tutur requesitif guru dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas XI IPA 2 SMAN 5 Taruna Brawijaya Kota Kediri; (3)
bagaimanakah perlokusi tindak tutur requesitif guru dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas XI IPA 2 SMAN 5 Taruna Brawijaya Kota Kediri. | en_US |