Show simple item record

dc.contributor.advisorYUDISTIRO S, Danang
dc.contributor.advisorDJUMHARIYANTO, Dwi
dc.contributor.authorANGGARA, Rizky Bagus
dc.date.accessioned2020-05-06T05:26:27Z
dc.date.available2020-05-06T05:26:27Z
dc.date.issued2019-07-24
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98808
dc.description.abstractInjection molding adalah proses pembentukan plastik menjadi sebuah produk dengan cara melelehkan material plastik kemudian diinjeksikan ke dalam cetakan (mold). Pada proses injection molding, produk yang dihasilkan sesuai dengan desain cetakan (mold). Produk hasil proses injection molding yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari contohnya body motor, casing handphone, peralatan rumah tangga, dashbord mobil dan lain-lain. Kelebihan dari proses injection molding yaitu tidak memiliki batasan kerumitan pada desain produk sehingga dapat menghasilkan variasi produk yang luas dengan tingkat toleransi kepresisian yang sangat baik dengan ukuran produk yang dicetak mulai dari yang ukuran kecil hingga yang ukuran besar. Metal Injection Molding (MIM) adalah suatu pengembangan dari proses injection molding dan metalurgi serbuk yang merupakan proses manufaktur untuk menghasilkan sebuah produk dengan dimensi yang baik, biaya produksi rendah dan pengerjaan akhir (finishing) yang minimal. Proses ini dapat diaplikasikan pada material logam maupun keramik seperti aluminium, baja tahan karat, titanium, karbida, dan lain-lain. Pembuatan komponen menggunakan proses MIM dapat mengurangi secara signifikan biaya manufaktur, peningkatan fleksibilitas desain dan material, permukaan akhir yang baik, jumlah produksi yang tinggi, dan memiliki sifat mekanis yang tinggi. Produk yang dibuat dengan proses MIM memiliki kekuatan mekanis yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan produk die casting serta memiliki toleransi dan permukaan akhir yang lebih baik bila dibandingkan proses investment casting atau sand casting Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi parameter proses, yaitu temperature dan holding time terhadap persentase cacat shrinkage dan mengetahui variasi parameter optimum pada proses metal injection molding. Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 60% Polypropylene, 30% Serbuk Aluminium dan 10% Polyoxymethylene. Hasil penelitian diperoleh bahwa temperature memberikan pengaruh paling besar terhadap nilai respon persentase cacat shrinkage, kondisi ini dapat diamati seiring kenaikan level temperature maka nilai persentase cacat shrinkage semakin naik. Hal tersebut juga dibuktikan oleh perhitungan persen kontribusi temperature yang menunjukkan nilai 82,53%. Perhitungan persen kontribusi dari parameter holding time didapatkan nilai sebesar 9,53% hal tersebut menunjukan bahwa parameter holding time tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai dari persentase cacat shrinkage. Karena pada pengujian nilai distribusi F, nilai Fhitung dari holding time lebih rendah dari Ftabel dengan selisih 0,96. Variasi optimum proses metal injection molding terhadap persentase cacat shrinkage berada pada level 1 dengan temperature 180 oC, dan holding time pada level 1 yaitu 12 detik.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Strata 1 Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jemberen_US
dc.relation.ispartofseries141910101011;
dc.subjectInjection molding aen_US
dc.subjectplastiken_US
dc.subjectVariasi Temperaturen_US
dc.subjectHolding Timeen_US
dc.subjectProses Metal Injection Molding Al/Ppen_US
dc.subjectCacat Shrinkageen_US
dc.titlePengaruh Variasi Temperature Dan Holding Time Pada Proses Metal Injection Molding Al/Pp Terhadap Cacat Shrinkageen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi191010


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record