Pengaruh Variasi Temperature Dan Holding Time Pada Proses Metal Injection Molding Al/Pp Terhadap Cacat Shrinkage
Abstract
Injection molding adalah proses pembentukan plastik menjadi sebuah
produk dengan cara melelehkan material plastik kemudian diinjeksikan ke dalam
cetakan (mold). Pada proses injection molding, produk yang dihasilkan sesuai
dengan desain cetakan (mold). Produk hasil proses injection molding yang bisa
ditemui dalam kehidupan sehari-hari contohnya body motor, casing handphone,
peralatan rumah tangga, dashbord mobil dan lain-lain. Kelebihan dari proses
injection molding yaitu tidak memiliki batasan kerumitan pada desain produk
sehingga dapat menghasilkan variasi produk yang luas dengan tingkat toleransi
kepresisian yang sangat baik dengan ukuran produk yang dicetak mulai dari yang
ukuran kecil hingga yang ukuran besar.
Metal Injection Molding (MIM) adalah suatu pengembangan dari proses
injection molding dan metalurgi serbuk yang merupakan proses manufaktur untuk
menghasilkan sebuah produk dengan dimensi yang baik, biaya produksi rendah
dan pengerjaan akhir (finishing) yang minimal. Proses ini dapat diaplikasikan
pada material logam maupun keramik seperti aluminium, baja tahan karat,
titanium, karbida, dan lain-lain. Pembuatan komponen menggunakan proses MIM
dapat mengurangi secara signifikan biaya manufaktur, peningkatan fleksibilitas
desain dan material, permukaan akhir yang baik, jumlah produksi yang tinggi, dan
memiliki sifat mekanis yang tinggi. Produk yang dibuat dengan proses MIM
memiliki kekuatan mekanis yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan produk
die casting serta memiliki toleransi dan permukaan akhir yang lebih baik bila
dibandingkan proses investment casting atau sand casting Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi parameter proses,
yaitu temperature dan holding time terhadap persentase cacat shrinkage dan
mengetahui variasi parameter optimum pada proses metal injection molding.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 60% Polypropylene, 30%
Serbuk Aluminium dan 10% Polyoxymethylene.
Hasil penelitian diperoleh bahwa temperature memberikan pengaruh
paling besar terhadap nilai respon persentase cacat shrinkage, kondisi ini dapat
diamati seiring kenaikan level temperature maka nilai persentase cacat shrinkage
semakin naik. Hal tersebut juga dibuktikan oleh perhitungan persen kontribusi
temperature yang menunjukkan nilai 82,53%.
Perhitungan persen kontribusi dari parameter holding time didapatkan nilai
sebesar 9,53% hal tersebut menunjukan bahwa parameter holding time tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai dari persentase cacat shrinkage.
Karena pada pengujian nilai distribusi F, nilai Fhitung dari holding time lebih
rendah dari Ftabel dengan selisih 0,96.
Variasi optimum proses metal injection molding terhadap persentase cacat
shrinkage berada pada level 1 dengan temperature 180
oC, dan holding time pada
level 1 yaitu 12 detik.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]