dc.description.abstract | Pengendalian kualitas merupakan sebuah teknik yang dapat dilakukan mulai dari tahap sebelum proses produksi hingga proses
produksi berakhir. Six sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses dengan menggunakan
statistik dan problem solving tools secara intensif menuju target 3,4 kegagalan per satu juta kesempatan. PT. X bergerak di
bidang industri pembuatan kaleng makanan dengan salah satu produknya adalah kaleng tipe two piece cans 307. Berdasarkan
informasi perusahaan, pada proses produksi kaleng tipe tersebut seringkali ditemukan produk mengalami cacat yang merugikan
perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk meminimalkan cacat kaleng tipe
tersebut dengan menggunakan metode six sigma. Hasil penelitian diketahui bahwa penyebab utama cacat adalah pekerja
kurang teliti, setting clearence dies yang terlalu rapat, dies kemasukan afval, pisau press tumpul, bahan kotor dan rusak,
perawatan mesin yang tidak dilakukan secara berkala, area produksi tidak rapi dan bising. Nilai DPMO sebesar 2844 yang
dikonversikan kedalam sigma level yakni 4.27. Usulan perbaikan dengan Five-M Checklist meliputi memberikan pelatihan dan
memperketat pengawasan kepada pekerja, melakukan setting mesin sesuai prosedur serta ubah clearence dies menjadi 0,24
mm, memperketat pemeriksaan bahan baku kaleng, melaksanakan perawatan mesin sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, menjaga kebersihan dan kerapian area produksi. | en_US |