dc.description.abstract | Perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat yang semakin
pesat menuntut perubahan cara dan strategi pendidik dalam membelajarkan
peserta didik tentang sesuatu yang harus mereka ketahui untuk masa depan
mereka, sehingga perlu adanya pembelajaran yang mampu membelajarkan peserta
didik untuk menemukan fakta dan informasi, mengolah dan mengembangkannya
agar menjadi sesuatu yang berharga dan bermanfaat bagi dirinya. Pembelajaan
yang diperlukan adalah pembelajarkan yang tidak hanya mengulang kembali ideide,
tetapi pembelajaran yang mampu mengeksplorasi ide-ide peserta didik. Hal
ini dimaksudkan agar mereka mampu berkreatifitas dan siap menghadapi
masalah-masalah masa depan.
Pembelajaran masih banyak yang semata berorientasi pada upaya
mengembangkan dan menguji daya ingat peserta didik sehingga kemampuan
berpikir peserta didik direduksi dan sekedar dipahami sebagai kemampuan untuk
mengingat (Ratno Harsanto, 2005). Pendidikan formal yang berlangsung kini
cenderung terjebak hanya berkutat mengasah aspek mengingat (remembering),
dan memahami (undertanding), yang merupakan low order thingking skills.
Tantangan masa depan menuntut pembelajaran harusnya lebih
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills). Higher order thinking atau yang disingkat HOT merupakan salah satu
komponen dalam isu kecerdasan abad ke-21 (Sudiarta, 2006). Pencapaian hasil
belajar yang optimal diperlukan suatu metode pembelajaran yang harus dapat
melatih cara-cara memperoleh infomasi baru, menyeleksinya dan kemudian
mengolahnya, sehingga terdapat jawaban terhadap suatu permasalahan. Salah satu
metode pembelajaran yang dapat dikontruksi oleh peserta didik adalah peta
8
konsep (concept mapping). Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa concept
mapping memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan higher order
thinking skills pada peserta didik
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah pengaruh
penggunaan metode concept mapping terhadap higher order thinking skills
(HOTS) pada pembelajaran Sejarah di Kelas XI SMAN 1 Cluring?, Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Concept Mapping terhadap
Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS;
Manfaat penelitian ini adalah: (1) bagi peneliti; (2) bagi peserta didik; (3) bagi
pendidik;(4) bagi peneliti lain; (5) bagi Universitas Jember.
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 dan XI IPS
2 di SMA Negeri 1 Cluring dengan jumlah 62 peseta didik. Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian eksperimen. Desain penelitian menggunakan Quasi
Eksperimental Desain dengan model Non-equivalent Control Group Desain.
Metode pengumpulan data menggunakan model observasi, dokumentasi dan tes.
Analisis data menggunakan SPSS versi 22 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan: Higher Order Thinking Skills (HOTS)
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh nilai F(A)=71,255
dengan (P=0.000) dan pengaruhnya sebesar 54.3% sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan Higher Order Thinking Skills (HOTS)
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kesimpulan hasil penelitian: penerapan metode Concept Mapping
berpengaruh terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS) peserta didik kelas
XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Cluring pada mata pelajaran sejarah. Rekomendasi dari
penelitian ini diharapkan peserta didik lebih aktif didalam proses pembelajaran
untuk terus mengasah kemampuan Higher Order Thinking Skills (HOTS) lebih
tinggi lagi, pendidik mampu mengembangkan metode pembelajaran Concept
Mapping lebih bervariasi sebagai alternatif metode pembelajaan yang aktif, kreatif
dan inovatif. | en_US |