Efektifitas Dolomit dalam Mempertahankan pH Tanah Inceptisol Perkebunan Tebu Blimbing Djatiroto
Abstract
Produktivitas tebu dipengaruhi oleh lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan abiotik salah satunya adalah pH
tanah yang dipengaruhi oleh bahan induk tanah, dan pupuk. Penggunaan pupuk anorganik secara terusmenerus
menurunkan
pH
tanah.
Penggunaan
amelioran
seperti
dolomit
dan
kapur
pertanian
(kaptan)
dapat
menjadi
solusi
untuk
meningkatkan
pH
tanah.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
efektivitas
dolomit
terhadap
pH
tanah
inceptisol
di
perkebunan
tebu.
Penelitian
menggunakan
metode
observasi
dan
eksperimen.
Eksperimen
dengan
perlakuan:
A.
160
kg
N/ha
+
72
kg
P
2
O5
/ha
+
60
kg
K
2
O/ha;
B.
160
kg
N/ha
+
72
kg
P
2
O5
/ha
+
60
kg
K
2
O/ha+
kaptan
2.000kg/ha;
dan
C.
160
kg
N/ha
+72
kg
P
2
O5
/ha
+
60
kg
K
2
O/ha+
dolomit
2.000
kg/ha.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
pengunaan
dolomit
dengan
dosis
2.000
kg/ha
lebih
efektif
mempertahankan
pH
tanah
dibandingkan
kaptan.
Dolomit
mempertahankan
pH
tanah
hingga
17
bulan
setelah
aplikasi.
Nilai
pH
17
bulan
setelah
aplikasi
dolomite
adalah
6,64;
sedangkan
pada
perlakuan
kaptan
memiliki
pH
tanah 5,56. Reaksi dolomit di tanah dalam mempertahankan pH tanah adalah 1, 26 kali lebih efektif
dibandingkan kaptan.
Collections
- LSP-Jurnal Ilmiah Dosen [7300]