Penyiapan Subgrade Landasan Pacu Bandar Udara Notohadinegoro Jember Untuk Mendukung Pesawat Udara Berjenis Boeing B 737-800/900
Abstract
Bandar Udara Notohadinegoro yang terletak di Desa Wirowongso,
Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember ini akan mengadakan suatu pengembangan
bandar udara. Pengembangan ini bertujuan untuk memperluas sarana bandar udara
dan meningkatkan pelayanannya. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Jember tahun
2016-2021 dilakukan peningkatan status kelas Bandar Udara Notohadinegoro
sebagai Bandar Udara Embarkasi Haji dan akhirnya meningkatkannya menjadi
bandar udara komersial. Kondisi eksisting saat ini bandar udara Notohadinegoro
Jember digunakan hanya untuk mendaratnya pesawat kecil berjenis ATR 72-
500/600 dengan panjang landasan pacu sebesar 1645 x 30 m² maka perlu adanya
penangan bandar udara terutama dibagian landasan pacu (runway).
Bedanya penangan runway bandar udara dengan jalan pada umumnya maka
memerlukan suatu metode tersendiri yang khusus hanya untuk bandar udara saja
yaitu metode FAA (Federal Aviation Administration). Perhitungan selanjutnya
menggunakan program bantu software FAARFIELD. Analisis struktur perkerasan
landasan pacu (runway) Bandar Udara Notohadinegoro menggunakan ketentuan
ICAO 14 (International Civil Aviation Organization) dan Keputusan Menteri No.
47 tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi Penerbangan yang direncanakan bisa
melayani pesawat terbesar yaitu berjenis Boeing B 737-800/900. Data yang
digunakan pada penelitian kali ini merupakan data sekunder, berupa peta atau
gambar lokasi yang menjelaskan tentang situasi dari lokasi penelitian dan nilai
CBR pada tanah dasarnya (subgrade) adalah sebesar 6% sesuai dengan laporan
PCN Strenght Runway yang telah di declare oleh Kementrian Perhubungan, nilai
PCN runway pada kondisi eksisting saat ini adalah 37.
Pengolahan data untuk mengetahui kekuatan subgrade menggunakan
program bantu FAARFIELD. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kondisi
ix
x
tanah dasar (subgrade) dari Bandar Udara Notohadinegoro itu sendiri dapat
dikategorikan sebagai baik, dan tidak diperlukan untuk perombakan secara total
dalam area landasan pacu pesawat itu sendiri. Tebal struktur perkerasan lama pada
luasan landasan pacu (runway) eksisting 1645 x 30 m² hanya perlu dilakukan
pelapisan ulang (overlay) sesuai dengan desain untuk kapasitas pesawat Boeing B
737-800/900. Hasil analisis perhitungan antara ketebalan eksisting dan ketebalan
rencana untuk jenis pesawat Boeing B 737-800/900 yaitu sebesar 27 mm.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]