Show simple item record

dc.contributor.advisorD, Puspita
dc.contributor.advisorHolidah, Diana
dc.contributor.authorNastiti, Dyah Pusparini Budi
dc.date.accessioned2020-04-20T00:53:02Z
dc.date.available2020-04-20T00:53:02Z
dc.date.issued2019-11-01
dc.identifier.nim152210101089
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/98251
dc.description.abstractDiabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah dan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Diabetes disebabkan karena kerusakan pada sel β-pankreas atau resistensi insulin. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi pada beberapa organ. Salah satu komplikasi yang terjadi yaitu kerusakan pada hati. Resistensi insulin diduga memiliki pengaruh besar pada awal terjadinya perlemakan hati non alkoholik. Perlemakan hati non alkoholik dapat berkembang menjadi fibrosis hati yang parah dan berlanjut ke tahap sirosis hati kemudian berujung pada kerusakan hati. Kerusakan pada hati dapat dideteksi melalui tes fungsi hati, salah satunya dengan uji nilai SGOT dan SGPT pada darah. Markisa kuning (Passiflora edulis var. flavicarpa) diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan hepatoprotektor yang mampu melindungi jaringan hati dari radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah markisa kuning dengan dosis 40 ml/kgBB, 50 ml/kgBB dan 60 ml/kgBB yang pemberiannya terbagi menjadi dua dosis dalam sehari terhadap kadar SGOT dan SGPT mencit diabetes yang diinduksi aloksan. Jenis penelitian adalah true experimental laboratories dengan rancangan penelitian pre dan post test. Hewan coba yang digunakan adalah mencit jantan galur Balb-C sebanyak 24 ekor yang terbagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu, kelompok normal, kontrol (-), kontrol (+), sari buah markisa kuning dosis 40 ml/kgBB, sari buah markisa kuning dosis 50 ml/kgBB, dan sari buah markisa kuning dosis 60 ml/kgBB yang terbagi menjadi dua dosis dalam sehari. Perlakuan terhadap hewan coba dilakukan selama 14 hari, hari ke-0 dihitung saat hewan coba dinyatakan diabetes dengan kadar glukosa ≥ 200 mg/dl setelah diinduksi aloksan. Darah hewan coba diambil pada hari ke-0 untuk pengukuran pre test dan pada hari ke-15 untuk pengukuran post test. Penurunan kadar SGOT dan SGPT darah mencit dilihat dari penurunan kadar pada hari ke-0 (pre test) sampai hari ke-15 (post test). Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata penurunan kadar SGOT dan SGPT mencit pada keenam kelompok perlakuan berbeda secara signifikan. Kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan berbagai dosis berbeda signifikan (p < 0,05) dengan kelompok negatif pada data SGOT maupun SGPT. Hal tersebut menunjukkan bahwa metformin dan pemberian sari buah markisa kuning dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT darah mencit diabetes yang diinduksi aloksan. Pada pengukuran penurunan SGOT dan SGPT, kelompok perlakuan dosis 40 ml/kgBB, 50 ml/kgBB, dan 60 ml/kgBB yang terbagi menjadi dua dosis dalam sehari berbeda signifikan (p < 0,05) dengan kelompok kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian sari buah markisa kuning memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar SGOT dan SGPT darah mencit diabetes yang diinduksi aloksan.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Farmasi Universitas Jemberen_US
dc.subjectBuah Markisa Kuningen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Sari Buah Markisa Kuning (Passiflora Edulis Var. Flavicarpa) Terhadap Kadar Sgot Dan Sgpt Mencit Diabetes Yang Diinduksi Aloksanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiFarmasi
dc.identifier.kodeprodi2210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record