dc.description.abstract | Di jaman modern ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat.
sistem pembayaran non-tunai semakin dikembangkan di Indonesia. Salah satu
instrumen pembayaran non-tunai yang sedang marak dikembangkan oleh pelaku sistem
pembayaran di Indonesia adalah uang elektronik atau sering dikenal dengan e-money.
Secara sederhana, uang elektronik (e-money) didefinisikan sebagai “alat pembayaran
dalam bentuk elektronik dimana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik
tertentu.”.
Perkembangan uang elektronik di Indonesia kian pesat. Berdasarkan Statistik
Sistem Pembayaran Bank Indonesia, hingga Desember 2018 jumlah volume uang
elektronik yang beredar di masyarakat mencapai 90 juta instrumen. Jika dibandingkan
dengan Desember 2017 yang sebanyak 51 juta, jumlah tersebut meningkat hampir dua
kali lipat. Dari sisi transaksi, nominal per Desember 2018 mencapai Rp11,5 triliun atau
tumbuh 64 persen dibanding Desember 2017 yang senilai Rp7,06 triliun . Jika jumlah
uang elektronik di Indonesia dibandingkan dengan jumlah pengguna aktif ponsel pintar
sebesar 100 juta jiwa maka didapatkan selisih antara jumlah pengguna aktif ponsel
pintar dengan jumlah uang elektronik sebesar 10 juta jiwa belum minat menggunakan
uang elektronik.
OVO adalah aplikasi uang elektronik yang memberikan kemudahan dalam
bertransaksi dan juga kesempatan yang lebih besar untuk mengumpulkan poin di
banyak tempat, terutama di penyedia layanan milik Lippo Group dan penyedia layanan
yang bekerja sama dengan OVO.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat dan perilaku penggunaan
layanan Uang Elektronik (E-Money) dari sudut pandang pengguna layanan aplikasi
OVO. Dengan mengambil latar studi kasus di Kabupaten Jember sebagai sarana
pengambilan sampel dan pendapat perspektif penelitian. Menggunakan dasar model
penelitian dari Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology 2 (UTAUT2)
Sampel penelitian berjumlah 380 responden dengan kriteria yaitu masyarakat
Kabupaten Jember yang menggunakan aplikasi OVO dengan rentang usia 17-45 tahun.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3.2.8.
Adapun model yang dibangun dalam penelitian ini yaitu dengan
menghubungkan pengaruh variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh
sosial, motivasi hedonisme, nilai harga, kondisi yang memfasilitasi, , dan kebiasaan
terhadap minat dan perilaku pengguna OVO. Dari 8 hipotesis yang telah
dikembangkan, terdapat 7 variabel yang didukung/diterima yaitu ekspektasi usaha,
motivasi hedonisme, nilai harga, kondisi yang memfasilitasi, kebiasaan dan minat
penggunaan OVO. Selain itu , dari 12 hipotesis variabel yang di pengaruhi oleh
moderasi age,experience, dan gender terdapat 9 hipotesis yang di dukung/ diterima . | en_US |