dc.description.abstract | Seblang merupakan ritual berbasis budaya rural agraris. Di
Banyuwangi, terdapat dua wilayah yang memiliki tradisi ritual
seblang, yaitu Desa Olehsari dan Kelurahan Bakungan. Seblang
Olehsari berlangsung pada bulan Syawal sedangkan seblang
Bakungan perlangsung bulan Besar, sesudah Lebaran Haji. Penari
seblang Olehsari perempuan remaja sedangkan seblang Bakungan
perempuan lansia yang sudah menopouse. Durasi waktu pelaksanaan
seblang Olehsari selama 7 (tujuh) hari berturut-turut sedangkan
seblang Bakungan satu hari.
Khusus dalam kaitannya dengan penggunaan narasi, seblang
Olehsari narasi hanya disampaikan pada awal dan pada saat penari
seblang jatuh dan pengudang mengedarkan bokor untuk mupu, yaitu
mengimpun dana dari para penonton yang hadir. Di luar dua bagian
tersebut cenderung tidak ada penyampaian narasi yang menjelaskan
maksud dari masing-masing adegan. Seblang Bakungan sejak tim
periset menyaksikan pada tahun 2011, telah menggunakan narasi
untuk mengantar setiap adegan yang akan berlangsung. Narasi yang
berisi penjelasan tersebut membantu para tamu yang menyaksikan
dalam memahami maksud setiap adegan yang akan berlangsung.
Pada pelaksanaan ritual seblang tahun 2011, ada adegan yang
tidak dikehendaki oleh penari seblang. Akan tetapi narasi sudah
terlanjur dibacakan. Dengan demikian, narator meralat adegan yang
akan berlangsung. Sementara itu, pernah juga terjadi narasi yang
dibacakan tidak sesuai dengan adegan yang berlangsung. Gejala
tersebut menjadi catatan bagi tim periset. Pertama, setiap adegan
seblang Bakungan memiliki kemungkinan diawali dengan narasi
untuk mengantar adegan yang akan berlangsung. Kedua, narasi
perlu dipersiapkan dan dikomunikasikan dengan pawang, agar
narasi yang dibawakan sesuai dengan adegan yang akan berlangsung.
Ketiga, mengingat tamu yang hadir menyaksikan juga wisatawan mancanegara, dipandang perlu pengembangan narasi dengan
menggunakan bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. | en_US |