dc.description.abstract | Kabupaten Jember menjadi adalah salah satu daerah penghasil padi terbesar di Indonesia, mulai dari tahun 2011 hingga 2016, daerah ini menjadi produsen padi nomor 1 di Jawa Timur mengalahkan 78 kota dan kabupaten lain. Sayangya tingkat produktivitas sawah di Jember semakin turun, dari 61,6 Kw/Ha di tahun 2015 menjadi 59.47 kw/Ha di tahun 2016 dan kembali turun di tahun 2017 pada angka 56.36 Kw/Ha. (BPS, 2018). Untuk meningkatkan produktivitas lahan, diperlukan sistem pertanian yang dapat mengoptimalkan potensi lahan yang ada untuk memperoleh hasil maksimal dengan penggunaan sumberdaya yang efisien. Salah satu sistem yang dapat diimplementasikan adalah sistem pertanian presisi atau Precision Farming.
Berdasarkan masalah dan kesimpulan dari beberapa penelitian sebelumnya, peneliti bermaksud menerapkan metode Fuzzy AHP pada Sistem Pendekatan Precision Farming Budidaya Padi Di Kabupaten Jember. Pemilihan metode ini didasarkan pada kecocokan kriteria data yang didapatkan oleh peneliti dengan jenis data yang dapat ditangani oleh Fuzzy AHP. Selain itu penggabungan dua metode ini mampu menutupi kelemahan pada metode AHP yaitu tingkat subjektifitas kemampuan pakar yang berbeda-beda dalam membandingkan kriteria dan kekonsistenan hasil akhir.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat menerapkan pendekatan precision farming, sehingga petani dapat mengetahui tingkat kesesuaian lokasi untuk budidaya padi, varietas padi yang sesuai, hingga dosis pupuk yang diberikan agar hasil budidayanya optimal. | en_US |