Perbaikan Sifat Kimia Tanah Pasiran oleh Pupuk Biopelet dari Kombinasi Biochar Blotong Tebu, Kotoran Ayam dan Limbah Ikan Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill
Abstract
Tanah pasiran merupakan tanah yang kurang produktif untuk kegiatan
pertanian karena kesuburan tanahnya rendah. Penambahan pupuk biopelet dari
kombinasi biochar blotong tebu, kotoran ayam dan limbah ikan bertujuan untuk
memperbaiki sifat kimia tanah pasiran sehingga dapat menyediakan unsur hara
untuk pertumbuhan tanaman kedelai. Manfaat biochar sebagai pembenah tanah
terletak pada dua sifat utamanya yaitu mempunyai afinitas yang tinggi terhadap
hara dan persisten dalam tanah. Biochar memiliki kekurangan yaitu kandungan
haranya rendah sehingga perlu dikombinasikan dengan kotoran ayam dan limbah
ikan. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama (B): Komposisi biopelet 3
taraf yaitu: 1. 70% biochar, 15% kotoran ayam, 15% limbah ikan (B1), 2. 50%
biochar, 25% kotoran ayam, 25% limbah ikan (B2), 3. 20% biochar, 40% kotoran
ayam, 40% limbah ikan dan faktor kedua (D): Dosis pupuk biopelet yang terdiri
dari empat taraf yaitu: 1. Kontrol (D0), 2. 2,5ton/ha (D1), 3. 5ton/ha (D2), 4.
10ton/ha (D3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian biopelet berpengaruh
terhadap pH, N-total tanah, berat segar dan berat kering tanaman, panjang akar,
berat bintil dan jumlah bintil akar. Faktor tunggal dosis berpengaruh terhadap Ptersedia dan KTK tanah. Faktor tunggal komposisi dan dosis berpengaruh
terhadap K-tersedia tanah. Berdasarkan perbaikan sifat-sifat tanah, kombinasi
perlakuan terbaik untuk sifat kimia tanah adalah perlakuan B2D3 (50% biochar,
5ton/ha), sedangkan untuk pertumbuhan tanaman kombinasi perlakuan terbaik
adalah perlakuan B1D2 (70% biochar; 2,5ton/ha).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]