Kinerja Marshall pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) Menggunakan Serat Selulosa Alami Tongkol Jagung
Abstract
Kerusakan jalan sebelum masa layanannya berakhir banyak disebabkan karena
perkerasan jalan tidak mampu menahan beban lalu lintas yang tinggi. Split Mastic Asphalt
(SMA) sebagai solusi untuk permasalahan ini. SMA tersusun atas Split (agregat kasar
dengan kadar tinggi, ± 75 %), Mastic Asphalt (campuran agregat halus, filler dan aspal
dengan kadar relatif tinggi) ditambah dengan zat additive serat selulosa. Agregat dari SMA
memiliki gradasi terbuka, sehingga dapat memiliki ketebalan lapisan film aspal yang tinggi.
Serat selulosa diperlukan sebagai material aditif penstabil aspal sehingga tidak terjadi
bleeding. Serat selulosa alami yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat selulosa
yang berasal dari hasil penggilingan tongkol jagung varietas Bisi-18. Tongkol jagung
memiliki kadar selulosa sebesar 42%, lebih besar jika dibandingkan varietas tanaman lain.
Penelitian dilakukan dengan metode experimental murni untuk mengetahui
pengaruh serat selulosa terhadap kinerja marshall pada campuran SMA. Penelitian ini
digunakan campuran SMA dengan 5 variasi penambahan serat selulosa alami dari tongkol
jagung yaitu 0,15%; 0,30%; 0,45%; 0,6%; 0,75% dari total berat total campuran, serta
kadar aspal dalam campuran yang dipakai mencapai 6,41%. Data hasil pengujian marshall
diolah dengan membandingkan kinerja terhadap campuran SMA tanpa menggunakan serat
selulosa dan disesuaikan dengan persyaratan Bina Marga tahun 2018 untuk campuran Split
Mastic Asphalt.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat selulosa tongkol jagung berpengaruh
pada karakteristik marshall yaitu stabilitas, flow, VIM, VMA, VFA, MQ, density. Namun
tidak semua kadar varians serat selulosa memenuhi spesifikasi. Campuran SMA dengan
penambahan serat selulosa yang memenuhi spesifikasi untuk karakteristik marshall pada
kadar 0,15% sampai dengan 0,45%. Untuk kadar optimum serat selulosa yang ditambahkan
pada campuran SMA dipilih kadar 0,15% sampai dengan 0,3%, karena pada range tersebut
terjadi peningkatan kinerja kekuatan yang terbaik, serta didukung seluruh karakteristik
lainnya lolos spesifikasi Bina Marga tahun 2018.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]