Analisis Keterampilan Geometri Siswa Kelas X dalam Menyelesaian Soal Segiempat Berdasarkan Level van Hiele
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan keterampilan geometri siswa kelas X yang telah
dikategorikan menurut level van Hiele dalam menyelesaikan soal yang berkaitan
dengan materi segiempat. Ditinjau dari hasil ujian nasional SMA/MA pada tahun
2019, SMA Negeri 1 Jember memiliki kemampuan matematika tinggi, tetapi
rendah dalam materi geometri. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar
geometri perlu memperhatikan perkembangan tingkat berpikir dan keterampilan
geometri siswa. Menurut Hoffer, ada lima keterampilan geometri yang harus
dimiliki siswa meliputi keterampilan visual, keterampilan verbal, keterampilan
menggambar, keterampilan logika, dan keterampilan terapan. Teori van Hiele
mengungkapkan bahwa ada lima level berpikir geometri siswa meliputi level
visualisasi, level analisis, level deduksi informal, level deduksi, dan level rigor.
National Council of Teachers of Mathematics (NTCM) menegaskan bahwa siswa
sekolah menengah atas seharusnya mulai diarahkan untuk mengorganisasi
pengetahuannya tentang klasifikasi segiempat secara lebih formal.
Subjek penelitian ini terdiri dari 6 siswa kelas X MIPA 4 di SMA Negeri 1
Jember dengan level berpikir visualisasi, level analisis, level deduksi informal,
level deduksi, dan level rigor yang dipilih secara acak. Metode pengumpulan data
meliputi metode tes dan wawancara. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 20
sampai dengan 22 November 2019. Penelitian ini menggunakan beberapa
instrumen yaitu soal tes klasifikasi level van Hiele, soal tes keterampilan
geometri, dan pedoman wawancara. Hasil validasi dari instrumen tes keterampilan
geometri dan pedoman wawancara berturut-turut adalah 4,6 dan 4,8 artinya
instrumen tersebut dapat dikatakan valid.
Setelah dilakukan analisis data didapatkan hasil bahwa siswa level rigor
mempunyai keterampilan visual, keterampilan verbal, dan keterampilan logika.
Artinya, siswa level ini mampu mengenal segiempat berdasarkan gambar yang
diberikan, mendeskripsikan segiempat berdasarkan sifat-sifatnya, serta
menyebutkan perbedaan dan persaman segiempat dengan bukti yang logis. Siswa
level deduksi mempunyai keterampilan visual dan keterampilan menggambar. Hal
tersebut berarti siswa level ini mampu mengenal segiempat berdasarkan gambar
yang diberikan, serta mampu membuat sketsa dan mengonstruk gambar
segiempat. Siswa level deduksi informal mempunyai keterampilan visual,
keterampilan logika, dan keterampilan terapan. Siswa level ini mampu mengenal
segiempat berdasarkan gambar yang diberikan, menyebutkan perbedaan dan
persamaan segiempat dengan bukti yang logis, serta mengembangkan modelmodel segiempat berdasarkan objek fisiknya. Kedua siswa yang berada pada level
analisis mempunyai keterampilan geometri yang berbeda. Siswa perempuan yang
berada pada level analisis mempunyai keterampilan visual, keterampilan verbal,
keterampilan logika, dan keterampilan terapan. Siswa tersebut mampu mengenal
segiempat berdasarkan gambar yang diberikan, mendeskripsikan segiempat
berdasarkan sifat-sifatnya, menyebutkan perbedaan dan persamaan segiempat
dengan bukti yang logis, serta mengembangkan model-model segiempat
berdasarkan objek fisiknya. Siswa laki-laki dengan level analisis hanya
mempunyai keterampilan visual, berarti siswa hanya mampu mengenal segiempat
berdasarkan gambar yang diberikan. Siswa level visualisasi mempunyai
keterampilan visual saja. Siswa level ini hanya mampu mengenal segiempat
berdasarkan gambar yang diberikan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, bagi peneliti selanjutnya diharapkan adanya
perbaikan soal tes klasifikasi level van Hiele dan melakukan penelitian lanjutan
mengenai keterampilan geometri yang dimiliki siswa level rigor. Hal tersebut
dikarenakan bentuk soal yang dikembangkan oleh Usiskin berupa pilihan ganda
dapat memungkinkan siswa menjawab hanya berdasarkan perkiraan tanpa tahu
alasan memilih jawaban tersebut.