Literasi Matematika Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa Kelas VI SDN Jember Lor 05
Abstract
Literasi matematika adalah kemampuan seseorang dalam merumuskan,
menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam bermacam konteks. Dalam hal
ini termasuk kemampuan dalam bernalar secara matematis, menggunakan konsep,
fakta, dan prosedur. Diketahui pada saat observasi bahwa literasi matematika
siswa kelas VI SDN Jember Lor 05 masih rendah. Hal ini berkaitan pula dengan
kemampuan matematika siswa yang berbeda-beda. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk mengetahui apakah memang benar literasi matematika siswa kelas
VI SDN Jember Lor 05 tergolong rendah. Penelitian yang akan dilakukan terkait
dengan literasi matematika siswa dalam hal merumuskan masalah, menerapkan
konsep, dan menafsirkan hasil penyelesaian matematika yang ditinjau dari
kemampuan matematika rendah, sedang, dan tinggi.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan literasi matematika berdasarkan kemampuan matematika siswa.
Penelitian ini dilakukan di SDN Jember Lor 05, dengan subjek penelitian 37 siswa
kelas VI. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan wawancara.
Metode analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data deskriptif.
Berdasarkan hasil tes kemampuan matematika dari 37 siswa terdapat 5
siswa (13,5%) berkemampuan matematika rendah, terdapat 27 siswa (73%)
berkemampuan matematika sedang, dan 5 siswa (13,5%) berkemampuan
matematika tinggi. Hasil analisis data tes literasi matematika siswa menunjukkan
bahwa terdapat kecenderungan yang terlihat pada siswa berkemampuan
matematika rendah, sedang, dan tinggi dalam menyelesaikan soal literasi
matematika.
Siswa berkemampuan matematika rendah, literasi matematika siswa juga
cenderung rendah. Siswa berkemampuan matematika rendah memiliki kecenderungan tidak menuliskan dengan lengkap dan benar tentang apa yang
diketahui dan ditanyakan dari soal. Siswa belum mampu merumuskan masalah ke
dalam model matematika serta tidak menuliskan langkah-langkah penyelesaian
secara runtut. Siswa menyelesaikan soal dengan benar untuk soal pertama
meskipun tidak dapat menjelaskan konsep apa yang digunakan, sedangkan untuk
soal kedua dan ketiga tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Siswa tidak menafsirkan hasil penyelesaian dan tidak menyimpulkan hasil
penyelesaian masalah yang paling tepat.
Siswa berkemampuan matematika sedang, cenderung memiliki literasi
matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berkemampuan
matematika rendah. Siswa berkemampuan matematika sedang memiliki
kecenderungan untuk menuliskan tentang apa yang diketahui dan ditanyakan dari
soal. Siswa mampu merumuskan masalah kedalam model matematika namun
terdapat beberapa siswa yang tidak menuliskan langkah-langkah penyelesaian
secara runtut. Siswa menyelesaikan soal dengan benar tetapi terdapat penggunaan
konsep matematika yang kurang tepat. Siswa tidak menafsirkan hasil penyelesaian
dan tidak menyimpulkan hasil penyelesaian masalah yang paling tepat.
Siswa berkemampuan matematika tinggi, cenderung memiliki literasi
matematika yang tinggi pula. Siswa berkemampuan matematika tinggi memiliki
kecenderungan menuliskan secara benar dan tepat tentang apa yang diketahui dan
ditanyakan dari soal. Siswa merumuskan masalah ke dalam model matematika.
Siswa mampu merancang strategi penyelesaian permasalahan secara runtut,
menggunakan konsep matematika, dan menyelesaikan soal dengan tepat. Siswa
mampu menafsirkan hasil penyelesaian dan menyimpulkan hasil penyelesaian
masalah yang paling tepat.
Adapun saran agar penelitian ini dapat bermanfaat yaitu bagi guru,
diharapkan untuk membiasakan siswa mengerjakan soal literasi matematika atau
soal HOTS yang membutuhkan penalaran tinggi. Bagi peneliti selanjutnya, dapat
dijadikan referensi untuk melakukan penelitian sejenis. Hal yang perlu
diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yaitu disarankan untuk membuat soal yang
dapat memungkinkan siswa untuk memenuhi semua indikator literasi matematika.