Simulasi Numerik Massa Pada Peluruhan Inti Zat Radioaktif Deret Thorium-232 Dengan Metode Aljabar Matriks
Abstract
Thorium merupakan salah satu unsur radioaktif yang masih dapat ditemukan
di alam semesta dalam jumlah yang banyak. Thorium-232 memiliki inti atom
tidak stabil sehingga akan mengalami perubahan secara spontan menjadi inti atom
stabil melalui proses peluruhan berantai. Deret Thorium-232 akan meluruh secara
berantai melalui 11 tahap peluruhan utama tanpa cabang hingga menjadi stabil.
Berdasarkan ilmu sains, teknik penyelesaian peluruhan berantai tidak dapat diatasi
dengan hanya menggunakan metode analitik.
Metode numerik merupakan teknik yang dapat memformulasikan
permasalahan matematis tentang peluruhan berantai agar dapat diselesaikan
dengan operasi hitungan. Salah satu metode numerik untuk penyelesaian
peluruhan radioaktif berantai adalah menggunakan metode aljabar matriks dengan
pendekatan Persamaan Bateman. Metode aljabar matriks dapat menggantikan
penyelesaian peluruhan berantai pada umumnya yang menggunakan persamaan
diferensial dan integral, dimana membutuhkan kecakapan dan ketelitian yang
memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung besar jumlah atom dan
massa sisa peluruhan zat radioaktif pada deret Thorium-232.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer Program Studi
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember pada Semester Gasal Tahun Ajaran
2019-2020. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu: (1)
Mempersiapkan segala alat dan bahan yang dapat dijadikan sebagai informasi, (2)
Menerapkan berbagai teori yang sudah ada, (3) Melakukan perhitungan untuk
memperoleh data, (4) Melakukan validasi, (5) Melakukan pembahasan tentang
hasil analisa peluruhan deret radioaktif Thorium-232, (6) Membuat suatu
kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluruhan radioaktif berantai pada
deret Thorium-232 yang bermassa 7 gram selama 1,34 x 10
viii
10
tahun yang lalu
menunjukkan bahwa nuklida induk memiliki massa sisa terbanyak dibandingkan
dengan massa sisa nuklida turunan yang hampir mendekati nol. Hal tersebut
dikarenakan waktu paruh yang dimiliki nuklida turunan lebih singkat daripada
waktu peluruhannya. Massa sisa peluruhan dipengaruhi oleh waktu peluruhan dan
waktu paruh yang dimiliki setiap nuklida pada deret Thorium-232. Semakin lama
waktu peluruhan yang dialami nuklida maka semakin banyak yang meluruh
sehingga massa yang tersisa selama peluruhan semakin sedikit. Semakin lama
waktu paruh yang dimiliki oleh nuklida maka semakin besar massa sisa yang
tersisa selama peluruhan, dan begitu sebaliknya. Massa sisa peluruhan diperoleh
dari banyaknya jumlah atom yang dimiliki oleh masing-masing nuklida pada deret
Thorium-232. Setiap massa nuklida memiliki jumlah atom yang berbeda dengan
nuklida lainnya. Dengan menggunakan konsep bilangan Avogadro, terdapat
keterkaitan antara massa dengan jumlah atom suatu nuklida. Banyaknya jumlah
atom setiap nuklida dapat menunjukkan besarnya massa dalam nuklida tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Besarnya massa sisa peluruhan
pada deret Thorium-232 dengan syarat batas yang telah ditentukan menunjukkan
bahwa nuklida induk memiliki massa sisa paling banyak yaitu sebesar 3,596
gram, sedangkan nuklida turunannya memiliki massa sisa yang sangat sedikit atau
hampir mendekati nol, (2) Massa sisa peluruhan dipengaruhi oleh waktu paruh
yang dimiliki setiap nuklida dan lamanya peluruhan. Semakin lama waktu paruh
nuklida maka semakin banyak massa yang tersisa selama peluruhan, dan
sebaliknya. Sedangkan apabila semakin lama waktu peluruhan yang terjadi pada
nuklida maka akan semakin banyak yang meluruh sehingga massa yang tersisa
selama peluruhan semakin sedikit, (3) Besarnya jumlah atom sisa peluruhan pada
deret Thorium-232 menunjukkan bahwa nuklida induk memiliki jumlah atom sisa
paling banyak dibandingkan nuklida turunannya yaitu sebesar 9,34 x 10
atom,
dan banyaknya jumlah atom setiap nuklida dapat menunjukkan besarnya massa
dalam nuklida tersebut.