Distribusi Kepemilikan Lahan Pertanian dan Analisis Pendapatan Petani di Wilayah Pedesaan (Studi Kasus di Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember)
Abstract
Faktor penting dalam melakukan kegiatan pertanian adalah tanah. Fungsi
lahan pertanian tidak hanya sebagai aset produktif tetapi juga sebagai produk yang
dapat digunakan untuk diperdagangkan. Kondisi ini terjadi di salah satu desa di
Kabupaten Jember, yaitu Kepanjen. Efek dari perdagangan tanah adalah perubahan
penguasaan lahan pertanian. Perubahan ini akan menyebabkan distribusi kepemilikan
tanah dan juga mempengaruhi kondisi ekonomi petani melalui pendapatan mereka.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi kepemilikan lahan
pertanian dan pendapatan pertanian di Kepanjen dengan menggunakan rasio indeks gini
pada 43 petani. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa distribusi kepemilikan
lahan pertanian di Kepanjen berada dalam kategori lumpuh dengan nilai indeks 0,51
gini. Pendapatan yang diterima petani dibedakan berdasarkan 2 pola penanaman. Pola
tanam pertama (padi dan palawija) memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp 18.738. 494
/ tahun, sedangkan, pola tanam kedua (padi, palawija dan hortikultura) memiliki
pendapatan rata-rata sebanyak Rp 27.768.630 / tahun. Distribusi pendapatan di Kepanjen
menunjukkan kondisi yang tidak sama dengan rasio koefisien 0,67 gini.
Collections
- LSP-Conference Proceeding [1874]