PENGARUH JENIS PAKAN BERUPA JAGUNG, BEKATUL, DAN KONSENTRAT TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus)
Abstract
Ayam buras merupakan jenis ayam yang banyak dipelihara orang di
Indonesia. Ayam kampung termasuk ke dalam golongan ayam buras. Keberadaan
pakan dalam usaha pemeliharaan ayam kampung sangat penting, sehingga harus
ada penghitungan yang cermat. Dalam penyusunan pakan, nutrisi yang paling
penting adalah protein, karena protein berfungsi dalam pertumbuhan, produksi,
dan reproduksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis
pakan berupa jagung, bekatul, dan konsentrat terhadap pertambahan berat badan
ayam kampung (Gallus domesticus). Dalam penelitian ini, jenis ayam kampung
yang digunakan adalah ayam Mentari yang merupakan hasil persilangan dari
ayam Kedu, ayam Arab dan ayam Kate.
Penelitian dilakukan di Peternakan Ayam Mentari di Desa Kebaman
Dusun Srono, Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi milik Bapak H. Achmad
Zaini pada bulan Januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu
kontrol dan tiga macam perlakuan dengan enam kali ulangan. Dengan demikian
dibutuhkan 24 ekor ayam yang dibagi dalam 4 kelompok dengan masing-masing
kelompok berjumlah 6 ekor yang terdiri dari kelompok kontrol yaitu P
(pakan
konsentrat) dan kelompok perlakuan yaitu P
j
(pakan jagung), P
(pakan bekatul),
dan P
jbk
b
(pakan campuran).
Tahap pemberian pakan kepada masing-masing kelompok dilakukan
setiap pagi dan sore hari. Penimbangan berat badan ayam dilakukan setiap 10 hari
sekali selama 60 hari. Selain itu, penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui
konsumsi dan konversi pakannnya. Hasil perolehan data penelitian dianalisis
menggunakan analisis Sidik Ragam, uji Anova, dan uji BNT. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pada kelompok P
yang menggunakan pakan campuran,
memberikan hasil pertambahan berat badan ayam yang paling tinggi. Rata-rata
pertambahan berat badan ayam selama perlakuan mulai dari yang tertinggi sampai
dengan terendah berturut-turut yaitu P
jbk
jbk
mencapai 766,67 g, P
mencapai 495 g,
P
j
mencapai 250 g, dan P
b
k
mencapai 161,67 g.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap
diadakan penelitian lebih lanjut dengan komposisi pakan yang bervariasi agar
mendapatkan pertambahan berat badan yang maksimal dan juga disertai dengan
angka konversi yang kecil sehingga penggunaan pakan lebih efisien.