Sistem Informasi Geografis Pemetaan Wilayah Rawan Banjir Menggunakan Metode K-Means Clustering (Studi Kasus : Kabupaten Jember)
Abstract
Analisis data kriteria penyebab banjir dapat menggunakan metode MSI
(Method Succesive Interval) yang bertujuan untuk mentransformasi bentuk
data rasio menjadi data interval sehingga dapat digunakan untuk keperluan
clustering. Adapun data rasio yang harus ditransformasi menjadi data
interval antara lain data jenis tanah, data kemiringan lahan, data penggunaan
lahan dan data buffer sungai.
Sistem ini menerapkan metode K-Means Clustering untuk pengelompokan
wilayah rawan banjir. Adapun hasil clustering dibedakan menjadi lima
kelompok cluster yaitu Banjir Tinggi, Banjir Sedang, Banjir Rendah, Banjir
Aman, dan Non Banjir dengan lima variabel kriteria penghitungan yaitu
Jenis Tanah, Kemiringan Lahan, Penggunaan Lahan, Buffer Sungai, dan
Curah Hujan.