dc.description.abstract | Selulosa merupakan salah satu biopolimer melimpah yang banyak digunakan dalam berbagai bidang
seperti kertas, energi dan material komposit. Hidrofilisitas, dapat diperbaharui, ramah lingkungan dan aman
adalah sifat-sifat selulosa yang dapat mendukung selulosa menjadi material maju. Berdasarkan sifat-sifatnya,
selulosa dapat dimodifikasi untuk menghasilkan sifat fungsional yang sesuai dengan aplikasinya. Dalam
penelitian ini, selulosa mikrokristalin (MCC) dimodifikasi melalui metode hidrolisis asam. Prinsip metode ini
adalah penghilangan bagian amorf pada selulosa oleh asam, meninggalkan bagian kristal. Selain itu, ketika
asam digunakan sebagai agen hidrolisis, maka akan menghasilkan muatan permukaan pada selulosa. Dalam
penelitian ini, pengaruh berbagai konsentrasi asam pada struktur kimia, kristalinitas, morfologi dan muatan
permukaan telah dikaji. Perubahan struktur selulosa dianalisis menggunakan Fourier Transform Infra Red
(FTIR), kristalinitas menggunakan X-ray Diffraction (XRD), morfologi menggunakan Scanning Electron
Microscopy (SEM) dan muatan permukaan menggunakan titrasi konduktometri. Hasil analisis FTIR
menunjukkan masuknya gugus sulfat pada struktur selulosa. Analisis XRD menunjukkan peningkatan
kristallinitas dalam selulosa termodifikasi seiring bertambahnya konsentrasi asam. Hasil analisis morfologi
menunjukkan partikel dalam selulosa termodifikasi (CM) lebih tersebar daripada MCC. Analisis titrasi
konduktometri menunjukkan bahwa mengalami peningkatan muatan permukaan pada CM seiring dengan
bertambahnya konsentrasi asam. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengaruh konsentrasi asam sulfat
pada hidrolisis selulosa memberikan dampak yang signifikan pada sifat fisik dan muatan permukaan. | en_US |