Show simple item record

dc.contributor.advisorHAKAM, Mulia
dc.contributor.advisorMURTAQIB
dc.contributor.authorSHABRINA, Yulda Rachmi
dc.date.accessioned2019-11-18T00:51:21Z
dc.date.available2019-11-18T00:51:21Z
dc.date.issued2019-03
dc.identifier.nimNIM152310101207
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94394
dc.description.abstractHasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien termasuk kategori lansia awal sebanyak 8 orang (25%), sebagian besar pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang (75%), sebagian besar pasien berstatus sudah menikah sebanyak 20 orang (62,5%), pasien yang berdomisili di daerah perkotaan dan pedesaan jumlahnya sama masing-masing sebanyak 16 orang (50%), sebagian besar pasien tidak bersekolah atau pendidikan terakhir SD/sederajat sebanyak 14 orang (43,8%), sebagian besar pasien tidak bekerja sebanyak 14 orang (43,8%), sebagian besar pasien menderita Bell’s Palsy selama > 1 bulan sebanyak 22 orang (68,8%), sebagian besar pasien mengalami kelumpuhan wajah pada bagian kiri wajah sebanyak 16 orang (50%), sebagian besar pasien tidak mengalami keluhan nyeri pada telinga post auricular sebanyak 26 orang (81,2%), sebagian besar pasien tidak memiliki penyakit penyerta sebanyak 26 orang (81,2%) dan sebagian besar pasien memiliki riwayat trauma fisik sebanyak 25 orang (78,1%). Selanjutnya, didapatkan hasil sebagian besar pasien mengalami depresi minimal/normal sebanyak 24 orang (75%), 7 orang (21,9%) pasien mengalami depresi ringan dan 1 orang (3,1%) pasien mengalami depresi sedang. Dalam penelitian ini tidak ditemukan pasien yang mengalami depresi berat. Depresi dapat disebabkan karena pasien memiliki citra diri yang negatif, harga diri rendah dan rasa percaya diri yang rendah. Kelumpuhan wajah mengganggu penampilan diri pasien dan mempengaruhi kehidupan sehari-harinya. Depresi juga dapat disebabkan apabila pasien tidak mendapatkan dukungan dan tidak dapat mengatasi perasaan negatif terkait kelumpuhan yang diderita. Penelit ian mengenai depresi pada pasien Bell’s Palsy belum banyak dilakukan sehingga perlu ditingkatkan di masa mendatang. Pada penelitian selanjutnya dapat meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat depresi pada pasien Bell’s Palsy atau masalah psikologis lainnya pada pasien Bell’s Palsy. Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat meneliti mengenai pengaruh suatu intervensi dalam penurunan tingkat depresi pada pasien Bell’s Palsy.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries152310101207;
dc.subjectBell's Palsyen_US
dc.titleGambaran Tingkat Depresi Pasien Bell’s Palsy di RSD dr. Soebandi Jemberen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record