dc.description.abstract | Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dan desain penelitian
True Experimental dengan bentuk Posttest Only Control Group Design. Pada
penelitian ini terdapat 24 sampel yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok
kontrol (K) merupakan limbah cair tempe yang tidak dikontakkan dengan
koagulan biji trembesi dengan pengadukan koagulasi-flokulasi, kelompok kedua
yaitu limbah cair tempe yang dikontakkan pada koagulan biji trembesi dengan
konsentrasi 0,7 gr/l (P
), kelompok ketiga yaitu limbah cair tempe yang
dikontakkan pada koagulan biji trembesi dengan konsentrasi 1,4 gr/l (P
1
2
),
kelompok keempat yaitu limbah cair tempe yang dikontakkan pada koagulan biji
trembesi dengan konsentrasi 2,,2 gr/l (P
3
).
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan kadar BOD, COD, TSS dan
kekeruhan pada kelompok kontrol diperoleh hasil berturut-turut sebesar 1.464
mg/l; 2.419 mg/l; 1.647 mg/l; 181 NTU, kelompok perlakuan pertama (P
x
1
)
berturut-turut sebesar 573 mg/l; 2.796 mg/l; 2.398 mg/l; 69 NTU, kelompok
perlakuan kedua (P
2
) berturut-turut sebesar 679 mg/l; 2.435 mg/l; 1.745 mg/l; 36
NTU, kelompok perlakuan ketiga (P
3
) sebesar 1.840 mg/l; 1.418 mg/l; 1.021 mg/l;
22 NTU. Selanjutnya dilakukan uji normalitas kemudian dilakukan uji kruskal
wallis untuk mengetahui adanya perbedaan signifikan secara statistik antar
kelompok. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan sebesar
0,05 dengan interval kepercayaan 95%. Terdapat perbedaan yang signifikan dan
terdapat penurunan jika dilihat dari persentase efisiensi removal pada perlakuan
pertama (P
) penurunan BOD, COD, TSS, kekeruhan berturut-turut sebesar 82%;
42%; 52%; 92%, perlakuan kedua (P
1
2
) penurunan BOD, COD, TSS, kekeruhan
) penurunan
BOD, COD, TSS, kekeruhan berturut-turut sebesar 71%; 66%; 79%; 97%.
Sehingga penggunaan koagulan biji trembesi dapat menurunkan kadar BOD,
COD, TSS dan kekeruhan pada limbah cair tempe. | en_US |