Hubungan Parameter Alinyemen Horizontal Terhadap Kecelakaan (Studi Kasus Ruas Jalan Nasional Jember-Banyuwangi Km jbr. 13-Km jbr
Abstract
Jalan nasional Jember-Banyuwangi memiliki peranan penting sebagai jalur
transportasi darat, banyak akses hilir mudik baik itu kendaraan pribadi, kendaraan
barang, maupun wisatawan yang melewati jalur ini. Data kecelakaan di Kota
Jember menunjukkan jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2013-2018 selalu
meningkat setiap tahunnya. Perencanaan geometrik jalan khususnya alinyemen
horizontal memiliki beberapa komponen penting seperti: jari-jari tikungan, derajat
kelengkungan, super elevasi, pelebaran tikungan dan kebebasan samping. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan antara alinyemen horizontal
Jalan Nasional Jember-Banyuwangi dengan kecelakaan.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
berupa data geometrik jalan yang diperoleh langsung di lapangan. Data sekunder
berupa data kecelakaan dan data volume lalu lintas harian pada ruas jalan nasional
Jember-Banyuwangi. Pengolahan data primer dibagi menjadi dua tahap, tahap
perhitungan jari-jari tikungan dan derajat kelengkungan menggunakan program
bantu AutoCAD, kemudian tahap pengukuran super elevasi, pelebaran tikungan dan
kebebasan samping dengan survey langsung di lapangan. Pengolahan data sekunder
dibagi menjadi dua tahap, tahap pengelompokan data kecelakaan menurut
koordinat titik kejadian kecelakaan, kemudian tahap perhitungan EAN (Equivalent
Accident Number), tingkat kecelakaan, dan angka kecelakaan.
Hasil dari penelitian ini adalah hubungan antara parameter alinyemen
horizontal terhadap parameter kecelakaan menggunakan pemodelan regresi
polynomial orde dua. Pemodelan menggunakan program bantu statistik dengan
output berupa koefisien determinasi (R2
). Hubungan yang paling erat adalah
hubungan antara angka kecelakaan dan kebebasan samping dengan nilai koefisien
determinasi (R2
) sebesar 0,6471. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kebebasan
samping mempengaruhi angka kecelakaan sebesar 64,71%. Jenis kecelakaan pada
tikungan yang ditinjau mayoritas adalah kecelakaan depan-depan dan kecelakaan
samping-samping. Penyebab utama kedua jenis kecelakaan tersebut adalah jarak
pandang pada tikungan yang kurang memadai sehingga menyusahkan pengemudi
untuk melewati tikungan. Kebebasan samping yang sesuai dengan jarak pandang
diperlukan untuk menjamin jarak pandang pada tikungan terpenuhi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]